Mohon tunggu...
Om Dompet
Om Dompet Mohon Tunggu... -

perkenankan fikiran ini kuukir pada sudut-sudut perasaan agar aku mengerti apa arti berguna bagi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku

24 Juli 2011   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:25 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena hal itu bisa membuat mereka yang terkoyak terjerumus...

Tapi ternyata kecerdikan merekapun sangat berlawan dengan hatiku.. dan sangat salah.

Seperti air akan memercik ke wajah sendiri jika terpukul olehnya..

dan akhirnya penyesalan sesaat yang terbiasa aku dengarkan dari keluhan-keluhan janji yang membosankan...

Aku juga seperti karang yang sombong dengan semua saran,

Karena aku kan mengkoyak pendirianku dengan tanggung jawab..

Mereka memintaku ke utara, aku dengan senang hati mengikutinya

Namun sebenarnya jiwaku lurus berjalan sesuai rencanaku

Dengan alasan-alasan yang ingin kubangun meski kecil...

Lalu akhirnya mereka sampai di puncak senyuman remeh dan berkata, berteriak dengan sangat kencang...

Padahal sama sekali aku tak mau mendengar...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun