Bertahun-tahun, Ramadhan menjadi berkah bagi semua, khususnya bagi stasiun televisi. Kapitalisasi Ramadhan bukan lagi rahasia. Ramadhan dijadikan 'produk' mencari income sebanyak-banyaknya, tidak lagi menjadi tabu. Bahkan, stasiun televisi yang sudah sejak awal berkonsep Islam, terkalahkan oleh stasiun televisi non-Islam, karena periuknya sudah diborong. Sayangnya, kapitalisasi ini cuma dilakukan satu bulan, saat Ramadhan saja. Paska Ramadhan, mayoritas stasiun televisi kembali ke habitatnya.
Ada yang mengatakan, habit pemirsa Ramadhan berbeda. Riset memperlihatkan seperti itu. Ada benarnya, tapi tidak sepenuhnya benar. Penulis yakin, berkah Ramadhan juga bisa didapat paska Ramadhan. Tentu, tidak harus membuat program jelang berbuka atau saat sahur sebagaimana saat Ramadhan. Tim kreatif di stasiun televisi pasti paham. Tinggal bagian Programming yang menjadi gatekeeper ini yang memutuskan dengan dibantu sales marketing pre-sales program-program tersebut. Nah, jika berkah paska Ramadhan didapat, bukankah masa 'packelik' alias low income bisa teratasi. Wallahu a'lam bish-shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H