Mohon tunggu...
Ombrill
Ombrill Mohon Tunggu... Jurnalis - Videografer - Content Creator - Book Writer

Book Writer - Video Blogger - Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisruh di TVRI, Dewas Vs Helmy Yahya, Siapa Pemenangnya?

6 Desember 2019   10:26 Diperbarui: 7 Desember 2019   10:53 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Namun, meski secara struktural lebih tinggi dan secara konstitusi sudah benar, Helmy lebih suka melawan Dewas. Ia merasa, bahwa penonaktifan Direksi (dalam konteks ini dirinya), jika: (a) tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (b) terlibat dalam tindakan yang merugikan lembaga; (c) dipidana karena melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan dan memperoleh kekuatan hukum tetap; atau (d) tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 22.

Helmy juga melawan Dewas yang menggunakan kata "penonaktifan". "Tidak ditemukan satu ayat pun dalam PP Nomer 13 Tahun 2005 yang menyatakan istilah 'penonaktifan' atau sejenisnya.

Kalaupun misalnya ada pelanggaran terhadap pasal 24 ayat (4) PP 13 tahun 2005, maka telah diatur dalam pasal 24 ayat (5), ayat (6) dan ayat (7)," begitu tulis Helmy di surat tanggapan terhadap Surat Dewan Pengawas.

Lalu, siapakah yang akan memenangkan dari kekisruhan di LPP TVRI ini?

Sungguh sangat kompleks. Betapa tidak, Dewas merasa punya alasan dan konstitusional, sementara Helmy merasa benar. Iklim tak sehat seperti ini sungguh sudah berat untuk menjadikan TVRI brand yang "berbeda".

Para petingginya saja tak kompak? Bagaimana bisa mengharapkan puluhan ribu karyawan untuk satu visi? Tagline "Kami Kembali" nyatanya bisa diplesetkan menjadi: "Kembali Kisruh". Padahal 24 Agustus lalu, TVRI baru saja merayakan miladnya yang ke-57.

Seharusnya, di usia lebih dari setengah abad ini, sudah banyak makan asam garam pengalaman. Baik pengalaman teknis maupun non-teknis. Nyatanya...

Salam Damai!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun