Saat kamera mengambil gambar, mereka pura-pura seolah animasi 3D pemain bola ada di depan mereka. Atau ketika komentator memberi garis pergerakan seorang pemain dari titik A ke titik B, seolah animasi 3D pemain yang dikasih garis tersebut, ada di depan mereka.Â
Padahal, mereka hanya bisa melihat di tv monitor (monitor preview) yang ada di depan mereka. Oleh karena itu, agar sportcaster dan komentator terbiasa dengan "adegan pura-pura" tersebut, harus berlatih sebelum rekaman atau live. Â
Program Director (PD) yang bertugas mengambil gambar sportcaster dan komentator yang bertanggung jawab untuk melatih. Â Ia, si PD, harus mengatur blocking kedua objek tersebut.Â
Sebab, AR membutuhkan presisi atau ketepatan dalam blocking. Sebelum blockingsportcaster dan komentator sesuai dengan posisi animasi 3D, PD akan terus mengulang-ulang latihan.Â
Presisi akan memperlihatkan "adegan pura-pura" yang dilakukan sportcaster dan komentator dengan animasi 3D tadi, menjadi nyata. Penonton pun melihat di layar kaca dengan ketakjubkan. Â Â
Salam Piala Dunia! Â