Untuk siaran langsung gerhana matahari ini, Metro TV menggunakan Sattelite News Gathering (SNG) di 3 titik, yakni Palembang, Belitung, Palu. Sementara di Ternate menggunakan BGAN.
“Alhamdulillah, dari empat titik itu, gambar dari kamera Metro TV bagus dan layak untuk naik live,” papar Jati bangga. “Kami cuma pakai back up gambar dari Panasonic di Ternate saja”.
Dalam siaran live detik-detik GMT, Metro TV tidak memanfaatkan jeda iklan. Barangkali sebagian dari Anda tahu, momentum puncak selalu dimanfaatkan televisi untuk meraih uang lewat iklan. Contoh yang paling mudah adalah adzan magrib saat Ramadan. Meski sudah masuk waktu berbuka, ada beberapa stasiun televisi yang lebih suka menambah pundi-pundi uang dengan mamasukkan iklan. Maklumlah, harga iklan di slot itu mahal. Nah, begitu pula saat detik-detik GMT. Demi kepuasan penonton, Metro TV berani menahan iklan yang lewat.
“Kami tidak mau ambil risiko kejeda iklan,” tambah Jati. “Makanya saya sempat nego dengan programming antara jam 07 sampai jam 08 cuma ada 2 segmen. Itu pun durasinya bisa panjang, ya disesuaikan dengan fenomena alam yang terjadi. Yang pasti, iklan menyesuaikan kita, bukan kita menyesuaikan iklan”.
Persiapan Metro TV terhadap GMT, membawa berkah. Stasiun televisi yang bermarkas di Kedoya, Jakarta Barat ini unggul terhadap semua televisi. Setidaknya hal tersebut terlihat dari rating-share di waktu 08:00-08:30, termasuk saat puncak GMT pada 07:00-07:30. Memang, pada 07:00-07:30, saat puncak gerhana, Metro TV dikalahkan SCTV yang share 21.7, tetapi secara rata-rata share, Metro TV unggul.
Selain rating-share, di situ metrotvnews.com juga “kebanjiran” pengunjung. Mereka yang tak sempat menonton tayangan GMT di Metro TV, melihat secara streaming. Menurut tim IT Metro TV, total visitor streaming metrotvnews.com mencapai 50 ribu. Saking banyak visitor, server sempat crash.
“Proud to you @Metro_TV @MetroTVToday. Dapat bgt kerennya, dapat bgt excited pas liatnya. Juara lahh” - @AndrewHotmando
Salam Berkah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H