Setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan tentang pengaturan perhitungan cepat (quick count), sejumlah lembaga survey mulai gencar berpromosi di media cetak. Denny JA dari Lembaga Survey Indonesia (LSI), misalnya. Lembaga yang dikontrak oleh tvOne beriklan setengah halaman di harian Kompas pada Senin kemarin (7/4/2014). Sementara Metro TV beriklan di harian Media Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui, beberapa waktu lalu Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) mengajukan gugatan (judicial review) pada Pasal 247, Pasal 291 serta Pasal 317 UU No 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Di Pasal-Pasal tersebut, lembaga survei hanya boleh mengumumkan hasil hitung cepat pada masa tenang dan harus dua jam setelah pemungutan suara di wilayah Indonesia bagian barat. Menurut Persepi, Pasal-Pasal tersebut dianggap bertentangan dengan UUD 1945, yakni membatasi dan menghilangkan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan informasi.
Kini, sejumlah stasiun televisi tidak galau lagi, terutama dua stasiun televisi berita: Metro TV dan tvOne. Dua stasiun televisi ini -juga stasiun televisi non-berita lain yang menampilkan hitung cepat- bisa menyiarkan perolehan suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS), tanpa harus menunggu dua jam setelah penutupan TPS. Di sinilah sejumlah sejumlah lembaga survei bersaing ketat. Mereka berlomba-lomba ingin menunjukan kecepatan meraih jumlah suara.
Apa untungnya untuk stasiun televisi? Jelas, lembaga survei yang lebih dulu mampu menampilkan hasil hitung cepat, akan menarik jutaan mata pemirsa ke stasiun televisi tersebut. Dengan begitu, Anda tentu sudah tahu risikonya akan berpengaruh pada rating-share.
Tentu, hitung cepat menjadi bagian dari keunggulan masing-masing stasiun televisi. Ada banyak faktor lain yang juga diunggulkan. Dalam program khusus Pemilu berjudul Wakil Pilihan Rakyat, tvOne mengklaim bersiaran selama tiga hari non-stop sejak pukul 06:00 wib hari ini. Tak terkecuali Metro TV. Lewat siaran khusus bertajuk Memilih Wakil Rakyat, televisi yang bermarkas di Kedoya, Jakarta Barat ini bersiaran selama live 48 jam non-stop.
Sebagaimana Anda ketahui, Metro TV memiliki pengalaman dalam mengawal Pemilu. Stasiun televisi berita pertama di Indonesia ini sudah sejak 2004. Lalu pada 2009, lewat tagline The Election Channel, Metro TV kembali menjadi referensi saluran Pemilu. Pada 2014 ini, dengan tagline Metro TV 'Saluran Indonesia Memilih', Metro TV menggelar acara Memilih Wakil Rakyat.
Selain live event di puluhan TPS di Indonesia, termasuk di lokasi TPS tempat Ketua Umum parpol mencoblos, pada puncak siaran khusus Metro TV membuat sebuah petisi yang akan ditandatangani oleh perwakilan parpol. Petisi berupa sepanduk berisi sejumlah aspirasi warga, telah disebarkan di 16 titik di Indonesia. Spanduk ini akan ditandatangi puluhan warga dan aspirasinya akan dibacakan oleh 12 tokoh muda Indonesia di studio Metro TV. Lukman Sardi (aktor), Alexandra Asmasoebrata (pembalap), Wahyu Adtya (animator), maupun A.Fuadi (penulis novel) akan membacakan 12 butir petisi rakyat pada 10 April 2014 nanti.
Tak kalah menarik dan pasti ditunggu-tunggu pada 9 April 2014 besok adalah penampilan Iwan Fals. Musisi legendaris ini akan tampil di Memilih Wakil Rakyat pada pukul 18:00 wib. Selain membawakan sejumlah lagu, Iwan akan diwawancari oleh jurnalis senior Metro TV yang saat ini sedang happening, yakni Najwa Shihab. Selain Najwa yang dikenal sebagai Presenter acara Mata Najwa, ada pula jurnalis senior lain yang bakal, yani Putra Nababan.
Iwan tak tampil malam saja. Di pagi hari Metro TV juga berkesempatan mewawancarai secara eksklusif dan mengikuti penyanyi lagu Bento ini berjalan ke TPS untuk mencoblos. Semua dilakukan secara live dari rumah Iwan di Lewinanggung, Cimanggis, Depok. Dalam kesempatan tersebut, Iwan akan memaparkan tentang pentingnya Pemilu 2014 ini dan pesan-pesan kepada para pemilih agar tidak golput dan harapan untuk Presiden di masa depan.