Mohon tunggu...
Aby Abbad21
Aby Abbad21 Mohon Tunggu... Guru - Guru MTs N 15 Jakarta

Belajar dan berani menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Esensial Materi Fiqih dalam Kurikulum Merdeka di MTs N 15 Jakarta

31 Agustus 2023   21:09 Diperbarui: 31 Agustus 2023   21:14 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Apasih Kurikulum Merdeka  itu? Oh ternyata Kurikulum Merdeka menurut laman Kemendikbudristek yang di pimpin Mas Menteri, sebutan untuk Nadiem Makarim,  adalah Kurikulum dengan tipe pembelajaran  intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi  yaitu pendekatan guru kepada Peserta Didik untuk  merancang pengalaman belajar yang relevan, menantang siswa untuk aktif belajar dan dapat bermakna bagi seluruh siswa di kelas atau di luar kelas (Rumah).

Dimana konten pembelajaran Kurikulum Merdeka terfokus  untuk mengembangkan karakter  serta  menguatkan kompetensi dengan gaya pembelajaran yang lebih fleksibel, luwes dan tidak kaku.
Karena karekteristik Kurikulum Merdeka fokus pada materi esensial, yaitu mempelajari mata pelajaran yang memiliki nilai terapan dalam kehidupan sehari-hari, seperti wudhu, shalat, sedekah, doa setelah shalat, doa shalat shuha dan doa harian.

Bagaimana cara menerapkan Kurikulum Merdeka Pada Materi Fiqih  bab Shalat (doa Iftitah dan Tahiyat). Di MTs Negeri 15 Jakarta.

1. Pertama -tama guru merancang asesmen awal dengan berbagai metode  seperti tes baca (Dengan melihat BKS, Buku Kompetensi Siswa), wawancara (tanya jawab) dengan tujuan untuk mengetahui tingkatan kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga guru dapat menyesuaikan konten sesuai kemampuannya,  jangan di paksa tapi di arahkan di tuntun dengan sabar tanpa emosi dan bersifat  fleksibel.

Dokpri : Buku Panduan Fiqih Ibadah
Dokpri : Buku Panduan Fiqih Ibadah


Seperti Penulis lakukan di kelas IX  peserta didik ada yang membaca doa iftitah dengan awalan "Allahu akbar kabiro" atau ada yang hafal " "Wajjahtu wajhiya" atau ada yang pake "Allahuma Ba'id Baini ...". Dengan Rasio 30:2
Disinilah fleksibel Kurikulum Merdeka diterapkan.


Dalam prose hafalan niat berwudhu, tayamum, doa setelah wudhu, niat shalat dan doa iftitah harus betul-betul di kawal hingga benar mengikat (hafal untuk bekal kelak dewasa ), karena tidak sedikit siswa kelas IX  keliru dalam melafalkan,  seharusnya dibaca " wa maa ana minal musyrikin". (Dan aku bukan termasuk orang musyrik). Ini mah ada yang hafal kebalik " wa ana minal musyrikin" (dan aku termasuk orang musyrik), sadar atau tidak ia sudah membuat kesalahan fatal yang mengakibatkan murtad qaulik (ucapan salah).

Ada juga yang keliru dengan membaca " Wa maa Ana Minal Muslimin" (dan aku bukan termasuk orang muslim). Andai tidak di kawal dan lulus dari MTs N 15 maka sampai kapan bacaan itu salah?

Perlu diketahui ternyata banyak siswa yang belum lancar baca Al-Qur'an, niat wudhu ada yang tidak bisa,  niat shalat aja banyak yang salah dan tidak  bisa, jadi selama ini shalat mereka bagaimana? (Salah  itu dimaklumi tapi memperbaiki kesalahannya wajib dilakukan).

2. Menerapkan Pembelajaran Diferensiasi ( guru menyiapkan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa sesuai kemampuannya).

Dengan cara:

a. Diferensiasi konten (materi):


Untuk membedakan materi  sesuai kemampuan siswa,  jika ada siswa yang tidak mampu maka harus mencari materi lain yang berkaitan, yang paling mudah,  jangan di paksa harus hafal sesuai keinginan guru (kecuali materi yang sudah qot'i tidak bisa si rubah seperti Al-Fatihah, tahiyat (beberapa versi bacaan) ya wajib hafal).

Contoh : saat mempelajari doa iftihah
- boleh diawali Allahu akbar kabiro
- boleh menggunakan wajjahtu
- boleh memulai dengan Allahumma Baid baini

b. Diferensiasi proses : 

Proses penyampaian,  bagaimana siswa dapat memahami materinya.
Cara proses terserah siswa (guru hanya memonitor)
- boleh menghafal bareng-bareng
- boleh mengeja pelan-pelan
- boleh dengan tutor sebaya
- boleh di tulis pake bahasa Indonesia lalu di hafal bagi yang belum bisa baca Al-Quran.
- boleh mendengar / melihat video youtube, dengan istimror (mengulang-ulang).

c. Diferensiasi produk 

yaitu hasil peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran.
Produk itu hasilnya,  siswa boleh menirukan gaya guru saat mengajar dengan materi yang dipahami di depan kelas, atau bercerita tentang materi shalat, bacaan doa iftitah, tahiyat atau doa setelah shalat. 

Intinya terserah siswa untuk memilih gaya, mengekspresikan penyampaian yang di inginkan tetapi guru tetap mengawasi jalannya pembelajaran.

Dalam Kurikulum Merdeka, guru tidak boleh tergesa-gesa menuntaskan materi dan   tidak ada lagi sumatif seperti kurikulum lama, yang ada bagaimana peserta didik paham. Jadi sekarang belajar tuh tidak usah nguber setoran materi harus rampung, semester ganjil, kontennya harus tuntas, peserta didik paham atau tidak tentang kontennya yang penting tuntas materinya.


Kurikulum Merdeka sudah bukan zamannya guru memberikan tugas yang tidak tanggung-tanggung suruh menyalin materi hingga selesai, itu baru satu guru andai semua guru memberikan tugas dalam waktu bersamaan maka dapaat dibayangkan betapa berat bebannya, sudah dimarahin guru juga ditambah tekanan dari orang tua supaya cepat dapat nilai.


kurikulum Merdeka mangajak siswa belajar santuy, menyenangkan dan dapat memahami materi  sesuai kemampuan dan kompetensinya masing-masing.

3. Melaksanakan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)


P5 berfungsi untuk membentuk karakter dan kemampuan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui :

a. Pembelajaran intrakurikuler

 (menumbuhkan kompetensi akademik peserta didik),

b.  Kokurikuler  

(memahami kegiatan yang dilakukan  siswa sebagai penguatan, pendalaman, pengayaan mata pelajaran yang sudah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler).


Contoh: 

Pada Intrakurikuler materinya tentang kebersihan sebagian dari iman, pada kokuriikuler,  siswa diajak untuk beraksi dan interaksi sebagai penguatan materi untuk membersihkan sampah di dalam kelas, memungut kertas, bekas makanan bersama - sama sehingga kelas bersih  dari sampah, belajarpun nyaman dan happy.

 c. Ekstrakurikuler 

(membantu,  mengarahkan dan  mengembangkan potensi bakat, minat dan kepribadian para siswa).

Contoh penerapannya di mapel Fiqih

Fiqih itu  konten (materi) esensialnya.


Bab Shalat dan bacaanya itu prosesnya.


Produknya adalah bagaimana hasilnya tentang shalat, cara mengerjakannya,  bacaan shalat dengan  benar sesuai tuntunan Rasulullah saw.


Profil Pancasilanya  menjadi muslim yang dapat mengamalkan prilaku beriman kepada Allah dengan menempatkan akhlak yang mulia di kehidupan sehari-hari.

Profil Pelajar Pancasila dalam Pendidikan Fiqih   mencakup 6 hal.

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
(Menjadikan pribadi muslim yang dapat mengamalkan perilaku beriman kepada Allah dan menempatkan Akhlak mulia di setiap kegiatan).
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif


Kreatif diartikan agar siswa mampu menghasilkan sebuah karya yang dipublikasikan.
Contoh kecil.
Siswa mampu membaca doa setelah selesai  shalat wajib atau doa shalat dhuha, lalu direkam dan dipublikasikan di sosial media sebagai motivasi untuk yang lain.
Publikasi bukan hanya di media sosial saja, bisa di depan siswa, guru dan orang tua.

P5  ini adalah   kegiatan ekstrakurikuler yang berbasis proyek disiapkan untuk meningkatkan kompetensi dan karakter sesuai  Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. 

Proyek Profil Pelajar Pancasila menjembatani peserta didik  untuk berkontribusi di dalam sekolah atau di rumah.


Contoh : Siswa berani tampil di muka umum itu adalah modal dan karakter, siswa mampu memimpin doa setelah shalat (kompetensinya), lalu di rumah ada acara keluarga seperti tahlil, syukuran ulang tahun, untuk menguji kompetensi anaknya diberi ruang dan kesempatan dalam memimpin doa dikalangan keluarga. Maka hasilnya akan membentuk Profil Pelajar Rahmatal Lil A'lamin yang berta'abud (beradab); beretika berakhlak saat bertutur kata dengan teman di sekolah atau di rumah secara dinamis.


Indahnya pendidikan bila desain ini diterapkan dalam segala kegiatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun