Saat Presiden Ir. Soekarno dan M. Hatta, memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia pada hari Jum'at di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Timur, jam 10.00 WIB, melalui Radio Hoso Kyoku yang dikenal sebagai Radio Republik Indonesia (RRI), disambut dengan teriakan MERDEKA, MERDEKA, MERDEKA oleh rakyat Indonesia dengan bersyukur, suka cita, rasa haru, meluapkan dengan beragam ekspresi.
Kini ekspresinya diungkapkan warga Gang Tunggal RW. 015 Kalibaru, Cilincing Jakarta Utara, dengan mengadakan malam tasyakuran yang biasa disebut "Sedekah Bumi" Sedekah Bumi yang di maksud adalah berkumpulnya warga dengan membawa berbagai makanan dengan duduk bareng, beralaskan karpet lalu makan bersama setelah selesai tahlil dan doa.
Sedekah bumi dilakukan pada  malam 17 Agustus  sebagai ajang silaturahim warga dengan membawa berbagai makanan untuk bersedekah, berbagi, ada yang bawa nasi, gorengan, buah, buahan, agar-agar puding  dan berbagai macam kue, yang paling ditunggu warga dan anak - anak  adalah  pohon pisang yang di hiasi telur dengan balutan pernak pernik kertas warna, menjadi ajang rebutan,  membuat suasana lebih ramai dengan gelak tawa yang riuh.
Pohon pisang yang dikreasi oleh ibu-ibu Gang Tunggal,  didukung ketua RT. 01 bapak Ramin, dan ketua RT. 02 bapak I Putu Suwardika  menjadi pohon telur sebagai ciri khas malam tasyakuran sedekah bumi.
Tradisi ini sudah lama dilakukan oleh warga Gang Tunggal, dipelopori oleh tokoh masyarakat, Alm, Bat Kari, alm. H. Alipto, Ust Harun, dan Ust. Sahid, kemudian dilanjutkan oleh bapak H. Heriyanto selalu tokoh pemuda yang loyal yang sekarang  bertugas di Kedutaan Indonesia di Karachi Pakistan, tradisi sedekah bumi masih eksis hingga sekarang, sebagai ajang silaturahim.
Ketua RW 015 Bapak Slamet Alfarizhi, saat memberikan sambutannya mengatakan 'Bahwa  warga gang tunggal selalu kompak, dan kekompakan ini harus selalu dijaga agar terciptanya suasana kekeluargaan, di samping itu acara malam ini wujud syukur kepada Allah atas jasa para orang tua  tokoh masyarakat di gang tunggal.
Pada sambutan kedua,  bapak Sito Anang yang menjadi Dewan Kota Jakarta Utara, beliau mengungkapkan bahwa acara sedekah bumi sebagai wujud syukur kepada Allah, karena kemerdekaan ini adalah berkat Rahmah Allah, nama Allah tercantum dalam pembukaan UUD 1945, kalau kita merdeka bukan karena Allah mungkin warga  gang tunggal tidak mengalami tasyakuran seperti malam ini, kemerdekaan ini harus di isi dalam kehidupan sehari-hari saling rukun, saling damai dan di isi  dengan hal-hal yang baik.
 Di RW 015, yang memiliki 12 RT, Ekpresi kemerdekaan malam ini diungkapan dengan kegembiraan melalui media lomba yang beragam dengan tujuan agar warganya  merasa senang, gembira, tertawa, berkumpul bersama. Lomba bertempat di Pos RW dengan mengutus perwakilan setiap RT untuk saling mengadu ketangkasan melalui lomba Catur, Tenis meja dan lain-lain.
Kekompakan warga terlihat saat bersama-sama menyiapkan bendera, umbul-umbul, sound sistem, masak memasak untuk keperluan acara, kostum merah putih yang dikenakan ibu-ibu menjadikan suasana begitu syahdu, apalagi saat ketua RW 015 bapak Selamet memimpin lagu mengheningkan cipta dengan mematikan listrik di beberapa titik menambah suasana begitu senyap, kemudian terdengar pekikan kata MERDEKA..MERDEKA...MERDEKA dari bapak Sito Anang, lalu berkumandang lagu Indonesia Raya  dengan iringan musik instrumental dan di ikuti seluruh warga gang tunggal penuh semangat dan menggema di udara.
Susunan Malam Tasyakuran HUT RI Ke 78 Warga Gang Tunggal  Rw. 015
MC Â Â Â Â : Mualimin
1. Pembukaan
2. Sambutan Ketua RW sekaligus memimpin  Mengheningkan Cipta ( Slamet Al-Farizi )
3. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya ( I Putu Suwardika )
4. Sambutan Dewan Kota sekaligus pemimpin Pekik Kemerdekaan ( Sito Anang )
5. Tahlil dan doa ( H. Bayu )
6. Ramah Taman
- Demikian kegiatan malam 17 Agustus 2023 semoga kekompakan, silaturahim selalu terjalin erat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H