Mohon tunggu...
Aby Abbad21
Aby Abbad21 Mohon Tunggu... Guru - Guru MTs N 15 Jakarta

Belajar dan berani menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tajamnya Lidah Merobek Kebaikan

6 Agustus 2023   21:03 Diperbarui: 6 Agustus 2023   21:08 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali lagi menjaga lisan itu memang berat dan berat,  bila mampu menjaga lisan serta mampu menjaga tangannya dari berbuat sewenang-wenang  kepada yang lemah (anak, teman, anak buah, rakyat) maka dialah yang disebut oleh Rasulullah sebagai seorang Muslim Sejati yang dapat mengayomi, melindungi memberi kenyamanan dan ketenangan jiwa dan lingkungan. 

Bila berbicara akan menimbulkan bahaya dan mengakibatkan kerugian besar bagi dirinya  dan orang lain atau masyarakat, jalan terbaik yaitu mampu menahan emosi, memperbanyak istighfar walau hati tersakiti dan menangis sedih yaitu dengan diam dan diam kemudian diam.

Dalam bab "AFAT AL-LISAN" Bahaya lisan:  Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa Rasulullah memberikan apresiasi tertinggi bagi siapa saja yang mampu menjaga lisan penuh keikhlasan dan kesabaran.

"Barang siapa diam (tidak mengumbar lidah untuk menyakiti) niscaya akan selamat" (HR. Turmudzi)

"Diam itu bijaksana dan sedikit orang yang mampu melakukannya". 

Abu Bakar Ash Shidiq sahabat Rasulullah pernah meletakkan batu kemulutnya agar mulutnya terkunci dan mencegah dari perkataan kasar yang membuat orang lain marah tersinggung, lalu beliau menunjuk mulutnya yang tersumbat batu sambil berkata " inilah yang menjerumuskan ku dalam kebinasaan".

Oleh karena itu wahai saudaraku....

Gunakan lidah untuk 

1. Berkata hanya dengan kebaikan dan hindari berkata yang tidak penting-penting amat.

2. Berlebihan dalam berbicara, bahasa kasarnya "nyerocos" tanpa adanya rem.

3. Membicarakan urusan maksiyat, menceritakan hal ihwal wanita dengan kawan yang menjurus hal - hal negatif, menceritakan aib, kesewenangan atasan atau bawahan, membahas kenikmatan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun