Mohon tunggu...
Bagus Suci
Bagus Suci Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Pengetahuan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka belajar dan berbagi manfaat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Duduk Perkara Memahami Kerugian Pertamina, Apakah Wajar?

26 Agustus 2020   16:07 Diperbarui: 26 Agustus 2020   16:08 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi kerugian ini juga baru temporal untuk enam bulan saja. Biasanya naik turun itu juga terjadi karena gejolak pasar dunia.

Oleh karena itu, penghakiman sepihak kepada Pertamina yang merugi ini tidak adil. Kita harus melihatnya dalam scope yang lebih luas.

Di sisi lain, meski pada enam bulan terakhir ini terlihat merugi, optimisme untuk Pertamina tetap harus dijaga. Beberapa indikator kebangkitan Pertamina sudah terlihat.

Misalnya, konsumsi BBM dalam negeri telah meningkat. Dari sebelumnya diprediksikan penurunan akan mencapai 20 persen, kini penurunannya menjadi hanya sekitar 12 persen saja.

Peningkatan konsumsi BBM juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Otomatis akan turut memantik sektor lainnya untuk turut bergerak.

Karena itu, kita patut optimis kinerja Pertamina akan tetap positif pada akhir tahun nanti.

Kembali pada pertanyaan di atas, apakah kerugian Pertamina ini wajar? Tentu jawabannya adalah sangat wajar.

Dinamika usaha pasti ada untung dan rugi dalam beberapa tempo, tetapi yang penting adalah mendorong kinerja perusahaan tetap positif pada akhir periode.

Untuk ini, Pertamina masih menunjukkan kinerja yang baik. Dan diprediksi akan tetap untung di akhir tahun nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun