Mohon tunggu...
Bagus Suci
Bagus Suci Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Pengetahuan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka belajar dan berbagi manfaat

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

New Normal dan Pulihnya Permintaan BBM

22 Agustus 2020   12:53 Diperbarui: 22 Agustus 2020   12:49 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasokan BBM (Credit: ANTARA Foto)

Sejak dua bulan lalu, pemerintah Indonesia mendorong adanya tatanan kehidupan baru untuk beradaptasi dengan virus Covid-19. Tatanan ini disebut dengan istilah "new normal" atau "normal baru".

Adanya tatanan normal baru ini, diakui atau tidak, berhasil mendorong kehidupan masyarakat berangsur pulih. Termasuk di bidang rantai pasok dan konsumsi energi (BBM dan LPG).

Sebagaimana dikehui, fase "new normal" adalah masa transisi sebelum vaksin Covid-19 ditemukan oleh para ahli. Dalam kondisi ini, masyarakat diharapkan dapat hidup berdampingan dengan virus corona dengan menyesuaikan diri dan tetap produktif.

Meski begitu, masyarakat dihimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti sering mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak fisik, guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Singkat kata, kehidupan normal baru ini adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, tapi ditambah dengan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Setelah pemerintah menetapkan masa new normal ini, aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia berangsur kembali seperti dulu lagi. Ditandai dengan kembali dibukanya kantor-kantor pemerintahan, pasar bergeliat lagi, pabrik berproduksi, dan masyarakat bisa bekerja.

Termasuk dalam hal ini adalah konsumsi energi oleh masyarakat. Setelah fase normal diterapkan, konsumsi BBM dan LPG berangsur naik hingga mendekati kondisi sedia kala.

Misalnya, menurut catatan Pertamina, konsumsi BBM pada masa transisi tatanan baru di wilayah MOR III, yakni Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, telah mencapai 91% dari konsumsi pada masa normal.

Konsumsi rata-rata harian masyarakat terhadap BBM jenis Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) hingga pertengahan Agustus 2020 ini telah mencapai 23.808 Kilo Liter (Kl) per hari. Padahal sebelumnya, saat kondisi normal adalah 26 ribu Kl per hari.

Sedangkan, konsumsi BBM jenis Gasoil (Biosolar, Dexlite dan Pertamina Dex) telah mencapai 8.281 KL per hari, atau setara 85% dari kondisi normal pada periode Januari-Februari yang mencapai sekitar 9.811 Kl.

Dengan meningkatnya konsumsi BBM seperti itu sebenarnya menandai semakin membaiknya kehidupan masyarakat. Ini adalah momentum untuk menuju kehidupan normal seperti sebelum adanya covid-19.

Kemudian, terkait dengan meningkatnya konsumsi BBM tersebut, Pertamina berkomitmen untuk terus menjaga pasokan dengan baik. Mereka memastikan kesiapan BBM dan LPG cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Seperti misalnya pada akhir pekan ini, dimana merupakan libur panjang karena adanya cuti bersama Tahun Baru Islam. Sehingga kemungkinan membuat masyarakat banyak yang melakukan mobilitas.

Untuk itu, Pertamina pun telah menyiapkan Mobile Tangki Storage dan armada Pertamina Delivery Service (PDS) di beberapa titik guna memastikan kelancaran pasokan BBM.

Pertamina telah menyiapkan sejumlah layanan untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas. Salah satunya melalui pemenuhan stok BBM di SPBU, terutama di SPBU yang berada di jalan tol serta penambahan sarana seperti mobil kantong BBM (mobile storage) dan armada motor Pertamina Delivery Service (motorist).

Sebagai contoh, di SPBU 3316701 yang terletak di Jalan Raya Puncak KM 73,6 di Cisarua, Jawa Barat, akan disiapkan mobile storage untuk bersiaga di kawasan Puncak.

Mobile storage ini merupakan mobil tangki berisi BBM yang bersiaga di SPBU. Tujuannya untuk mempercepat proses pengisian ke SPBU sehingga stok BBM untuk konsumen terjaga.

Dalam kehidupan normal baru ini, kebutuhan energi masyarakat pasti meningkat. Meski begitu, kita tak perlu khawatir karena Pertamina telah mengantisipasinya. Inilah komitmen yang diemban oleh Pertamina sebagai BUMN pemasok energi di Indonesia.

Secara keseluruhan, kita patut bersyukur dan optimis dalam menatap masa depan nanti. Indonesia pasti bisa melewati fase krisis ini.

Yang pasti kita tetap produktif tanpa menanggalkan protokol kesehatan. Semoga pandemi covid-19 ini segera berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun