Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan agar mau beralih ke bahan bakar yang lebih baik, rendah emisi sehingga tercipta pengurangan polusi udara, dan lingkungan yang sehat minimal dengan melakukan pembelian produk Pertalite.
Sejauh ini, volume konsumsi BBM Perta Series (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) di Provinsi Bali per Juni 2020 sudah mencapai 75 persen dari total konsumsi BBM Gasoline. Sehingga, tinggal 25 persen yang menggunakan BBM berkualitas rendah.
Selain itu, total konsumsi Perta-Series di Bali pada bulan Juni 2020 juga meningkat 18 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Langkah itu selaras dengan Pergub Nomor 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih. Adapun kebijakan utama dalam Perda tersebut yakni peningkatan kualitas potensi EBT, penyediaan energi bagi masyarakat yang belum memiliki akses energi, baik di tingkat rumah tangga, transportasi, pariwisata, dan pertanian.
Selanjutnya juga mendukung kehandalan sistem produksi transportasi dan distribusi penyediaan energi dan pengembangan dan penguatan infrastruktur energi, serta akses untuk masyarakat terhadap energi yang dilaksanakan Pemda maupun kabupaten dan kota.
Untuk kondisi saat ini terkait energi listrik, Bali sudah memanfaatkan energi yang bersumber dari EBT sebesar 5.49 mega watt dari 1272 daya mampu. Artinya saat ini Pemprov Bali sudah manfaatkan energi bersih dari EBT sebesar 0.59 persen, dan harapannya tahun 2025 penggunaan EBT di Bali bisa mencapai 11 persen.
Ke depan, Pertamina bersama dengan pemerintah daerah Bali akan terus mendorong penggunaan BBM berkualitas untuk mengurangi emisi di udara. Harapannya tentu saja agar polusi di Bali bisa turun, dan langit bisa biru kembali.
Epilog
Usaha di atas adalah salah satu upaya untuk mewujudkan Bali sebagai "Green Island". Yakni, sebuah konsep "eco tourism" yang menjadikan wisata lebih ramah lingkungan dan budaya setempat.
Prinsip utamanya, jika bahan bakar kendaraan yang digunakan masyarakat dan wisatawan ini lebih baik kualitasnya, maka polusi udara di Bali bisa ditekan. Sebab, pada dasarnya polusi itu dipengaruhi oleh kualitas BBM.
Semakin baik kualitas BBM yang digunakan masyarakat, maka semakin sedikit emisi gas buang yang dihasilkan. Hal ini akan berdampak positif pada pengurangan polusi di udara.