Ganesha merupakan anak dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati yang merupakan dewa dari kepecayaan Hindu. Terdapat dua versi cerita yang menceritakan mengapa Ganesha digambarkan berkepala gajah. Salah satu nya adalah Ketika Dewi Parwati sedang mandi dan membersihkan tubuhnya, sisa dari kotoran tubuhnya berubah menjadi seorang anak. Melihat kejadian tersebut, Dewi Parwati pun merasa sangat senang karena ia memiliki seorang anak. Ketika Dewa Siwa kembali pulang dari tapa Barata nya, ia pun terkejut atas kehadiran seorang anak kecil dan tidak tahu bawa itu adalah anaknya sendiri. Tanpa keraguan sedikit pun, Dewa Siwa segera memenggal kepala anak kecil tersebut. Melihat kejadian tersebut, Dewi Parwati pun Marah dan meminta agar Dewa Siwa mengembalikan anaknya hidup kembali. Dewa Siwa pun akhirnya kebingungan mencari cara bagaimana dia bisa menghidupkan kembali anaknya yang telah ia penggal kepalanya. Di saat yang sama, terdapat sekelompok pasukan gajah yang melewati mereka. Dewa Siwa pun memutuskan untuk mengambil salah satu kepala dari pasukan gajah tersebut dan diberikan kepada tubuh anaknya yang telah ia penggal sehingga Ganesha pun akhirnya hidup kembali dengan sepenggal kepala Gajah.
Arca Ganesha sendiri telah di temukan di berbagai daerha di jawa barat. Salah satunya adalah di Puncak Gunung Lalakon daerah Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pada tanggal 29 DEsember tahung 2012, Kelompok Riset Cekungan Bandung (KRCB) menemukan menhir dan batu. Mereka pun menduga batu tersebut merupakan sebuah arca. Mereka menemukan batu tersebut tersembunyi di balik rerimbunan Semak belukar. Setelah di teliti lebih jauh, mereka pun memutuskan bahwa Arca yang mereka temukan tersebut merupakan Arca yang berbentuk Ganesha atau Gajah.
Tak hanya itu, baru baru ini pada tanggal 27 November  tahun 2023, Warga di Desa Leses, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menemukan dua Arca salah satunya merupakan Arca Ganesha. Arca tersebut ditemukan saat sedang di lakukan ekskavasi tanah untuk dijadikan sebuah projek sirkuit. Pengamat Cagar Budaya, Hari Wahyudi memperkirakan benda tersebut sudah ada sejak era Mataram kuno pada abad 8-10 Masehi yang pada saat itu merupakan masa kejayaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.
Arca Ganesha yang ditemukan tersebut merupakan bukti dari terjadinya komunikasi Antarbudaya pada zaman Kerajaan Hindu-Buddha. Arca sendiri merupakan Patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media dalam ritual keagamaan yaitu sebaga isaran dalam memuja terhadap tuhan atau Dewa-dewinya. Arca sendiri memiliki berbagai jenis dan salah satunya adalah Arca Ganesha yang digambarkan sebagai patung manusia berkepala gajah. Maka dari itu dapat disimpulkan dari temuan Arca tersebut, terdapat komunikasi Antarbudaya pada Masyarakat di abad 8-10 masehi yang di latar belakangi oleh keagamaan Hindu-Buddha yang membuat patung patung tersebut dan menyembahnya sebagai sebuah Upaya untuk mendekatkan diri mereka kepada Dewa-dewi yang mereka sembah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H