Ramai media massa memberitakan tentang sepinya pasar tanah abang,Â
"Dahulu bisa dapat 10 juta perhari, sekarang dapat 100 ribu saja sudah senang sekali"Â
Cetus salah satu pedagang di pasar Tanah Abang.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan daya beli masyarakat sekarang , benarkah karena online shop, menggerus pembeli offline.Â
Karena fakta yang terjadi sepinya pembeli bukan hanya produk pakaian tetapi juga menimpa pedagang makanan di pinggir jalan.
Berikut pemaparan mengapa daya beli masyarakat menurun.
Penurunan daya beli dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
1. Inflasi: Inflasi adalah kenaikan umum dalam harga barang dan jasa. Ketika tingkat inflasi tinggi, uang Anda akan memiliki daya beli yang lebih rendah karena Anda perlu membayar lebih banyak untuk barang dan jasa yang sama.
2. Pengangguran: Tingkat pengangguran yang tinggi dapat mengurangi pendapatan masyarakat, yang pada gilirannya membatasi kemampuan mereka untuk membeli barang dan jasa.
3. Peningkatan biaya hidup: Kenaikan biaya kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, atau energi dapat mengurangi daya beli karena orang harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
4. Perubahan dalam pendapatan: Jika pendapatan individu atau rumah tangga mengalami penurunan atau stagnasi sementara biaya hidup terus naik, itu dapat menyebabkan penurunan daya beli.
5. Perubahan dalam kondisi ekonomi global: Kondisi ekonomi global seperti resesi atau krisis keuangan dapat berdampak negatif pada daya beli masyarakat.
6. Kebijakan pemerintah: Kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh pemerintah, seperti peningkatan pajak atau pengurangan subsidi, dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.
7. Utang konsumen yang tinggi: Jika individu atau rumah tangga memiliki utang konsumen yang tinggi, mereka mungkin harus menggunakan sebagian besar pendapatan mereka untuk membayar utang, sehingga daya beli mereka terbatas.
Semua faktor ini dapat berinteraksi satu sama lain dan berkontribusi pada penurunan daya beli individu atau masyarakat secara keseluruhan.
Jadi bukan karena online shop semata,Â
Semoga kutipan informasi diatas dapat memberikan titik terang untuk pihak-pihak yang  membutuhkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H