Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

BI Serahkan Bantuan Kandang Kambing kepada MBS Wanayasa

20 Februari 2023   11:51 Diperbarui: 20 Februari 2023   12:01 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai salah satu wujud kontribusi nyata Bank Indonesia dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) Unggul adalah melalui Program Sosial Bank Indonesia: Dedikasi Untuk Negeri.

Melalui program ini, Bank Indonesia turut mengawal sektor dan komoditas unggulan masing-masing daerah di seluruh Indonesia melalui UMKM atau lembaga pendidikan sehingga diharapkan mampu berkembang dan dimanfaatkan secara produktif dan dapat meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat, serta pada akhirnya dapat tercapai suatu kondisi fundamental perekonomian negara yang kuat.

Ahad, 19 Februari 2023, Debuti Gubernur Bank Indonesia telah menyalurkan Program Sosial Bank Indonesia: Dedikasi Untuk Negeri bertempat di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Wanayasa, Banjarnegara. Dalam kesempatan tersebut diserahkan simbolis bantuan berupa kandang kambing terintegrasi senilai setengah M lebih dan peresmian Hepi Farm kambing perah.

Kehadiran Debuti Gubernur BI Juda Agung di Banjarnegara disambut oleh Sekda Banjarnegara Drs Indarto, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara, Lazimu, dan sejumlah undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu hadir pula Prof. Imam Prasodjo, Tokoh Nasional, Sosiolog UI, yang juga putra asli Banjarnegara.  Prof Imam memaparkan awal mula munculnya gagasan pemberdayaan petani ternak kambing perah ini bermula dari keprihatinannya akan potensi bencana dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu jika tidak segera dicegah.

Sungai Serayu mengalami erosi kiriman lumpur yang sangat besar dan bermuara di Waduk Jendral Soedirman (Mrica, Banjarnegara). Setiap tahunnya bisa mencapai 4 juta meter kubik. "Jika tidak ada langkah pencegahan, diperkirakan Waduk Mrica dalam waktu dekat bisa tidak berfungsi," kata Prof. Imam.

Potensi yang lebih mengerikan jika waduk tersebut jebol akibat tidak kuat menahan tekanan sedimentasi lumpur. Jika itu terjadi maka daerah di bawahnya akan terdampak berbagai bencana, mulai dari luapan banjir, gagal panen ikan, krisis air bersih, irigasi rusak total dan dapat pula meluap hingga jalan raya/kereta.

"Tentu kejadian yang mengerikan itu tidak kita harapkan. Namun demikian kita perlu bersiap-siap dengan melakukan upaya-upaya pencegahan," tegasnya.

Mengubah kultur petani di Dataran Tinggi Dieng yang sebagian besar sebagai petani kentang tentu bukan langkah mudah. Hal ini karena menyangkut urusan perut. Maka, yang bisa dilakukan adalah mencari sumber alternatif lain yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan selaras lingkungan.

Salah satu upaya pencegahan yang digagas adalah penghijauan di sekitar bantaran sungai. Tidak sembarang penghijauan, tapi penghijauan dengan jenis pohon yang bisa bernilai ekonomi untuk pakan ternak seperti tanaman jenis kaliandra.

Itulah sebabnya, keberadaan kadang kambing MBS Wanayasa ini diharapkan bisa menjadi percontohan, sarana pendidikan, sekaligus untuk pemberdayaan warga. Warga diharapkan mau menanam pakan ternak di bantaran sungai untuk menahan erosi agar proses sedimentasi di bantaran sungai bisa dikurangi.

Sedang hewan ternak yang dikembangkan berupa kambing perah bibit unggul seperti Kambing Saanen, Etawa, atau Jawa Randu. Kambing-kambing jenis ini di samping mempunyai nilai ekonomis tinggi juga mampu menghasilkan susu yang banyak. Susu kambing yang diproduksi nantinya diharapkan bisa mendukung program pemerintah mengatasi stunting dan gizi buruk.

Sementara itu, Wahyudin, S.Ag., M.SI selaku Pimpinan Pondok MBS Wanayasa menyampaikan bahwa bantuan kandang kambing dari Bank Indonesia ini selaras dengan visi pondok MBS Wanayasa yakni sebagai pondok kader dan entrepreneur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun