Akhirnya kita berharap kehadiran “Kurikulum Merdeka” benar-benar memerdekakan siswa, guru, dan juga orang tua. Bukan sebaliknya kehadiran kurikulum baru justru sebagai bentuk penjajahan baru karena harus membeli buku ini dan itu. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!