Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tenaga Honorer dan Mundurnya Ratusan Calon ASN

1 Juni 2022   16:33 Diperbarui: 1 Juni 2022   16:36 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kondisi seperti itu masyarakat cenderung sulit diatur dan tidak percaya dengan pemerintah. Mereka merasa bisa hidup mandiri tanpa uluran dari pemerintah sehingga, anak-anak di sini jarang yang memilih pekerjaan sebagai pegawai negeri. Bahkan mereka bisa dibilang alergi dengan pekerjaan yang satu ini.

Namun setelah puluhan tahun berlalu kondisi masyarakat sudah jauh berubah. Saat ini produk hasil pertanian harganya tidak menentu. Sebagian tanah warga disewakan kepada perusahaan asing. Warga hanya bekerja sebagai buruh di perusahaan tersebut.

Kesadaran menyekolahkan anak juga sudah tinggi. Anak-anak mereka tidak hanya di sekolahkan sampai SD saja tetapi berlanjut ke SMP, SMA, bahkan ke perguruan tinggi. Sebagian anak didik saya waktu pertama menjadi guru juga sudah ada yang memilih profesi sebagai pegawai negeri. Ada yang menjadi bidan, guru, dan penjaga sekolah.

Tak jarang anak mereka juga ada yang magang di sekolah, Puskesmas, atau instansi pemerintah lainnya. Mencoba bekerja sebagai tenaga honorer atau wiyata bakti dengan harapan suatu saat bisa diangkat sebagai pegawai negeri.

Maka, sangat ironis jika mereka yang sudah dinyatakan lolos seleksi lantas undur diri. Sementara di sisi lain para tenaga honorer yang sudah lama mengabdi tidak ada kesempatan untuk mengikuti seleksi. Tentu karena terhambat berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Wallahu'alam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun