Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kado Terindah di Hari Guru

28 November 2017   16:28 Diperbarui: 28 November 2017   16:44 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepekan sebelum Puncak Hari Guru Nasional 2017, aku mendapatkan kado terindah sebagai guru. Hampir 25 tahun menjadi guru baru kali ini merasakan bagaimana bahagianya menjadi guru. Ya, salah satu anak didikku meraih prestasi tertinggi. Prestasi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Sebagai guru yang bertugas di puncak gunung nun jauh dari kota. Namun berhasil mengantarkan anak didiknya menjadi juara kedua Kuis Kihajar Nasional Tahun 2017.

Puncak acara Anugerah Kihajar 2017 memang telah usai, namun kenangan ini masih melekat dalam hati. Acara yang digelar oleh Pustekkom Kemdikbud tahun ini merupakan yang keenam kalinya. Dalam Anugerah Kihajar, beragam ide dan inspirasi dipublikasikan dalam bentuk karya. Berbagai perlombaan diadakan untuk menciptakan inovasi dalam bidang pendidikan dan kebudayaan melalui penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Berbahagia rasanya, aku bisa mengantarkan salah satu anak didikku pada event itu. Haka Aghitsna Ridloka,adalah anak didikku yang ikut berlaga pada Kuis Kihajar 2017 sebagai wakil Jawa Tengah. Acara final Kuis Kihajar berlangsung tanggal 13 -17 November 2017, di Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Kuis Kihajar nasional diikuti oleh perwakilan 34 Provinsi di Indonesia dari tingkat SD, SMP dan SMA/sederajat. Masing-masing tingkatan sebanyak 40 peserta. Mereka adalah siswa-siswi terbaik dari hasil seleksi yang telah dilaksanakan sejak bulan Mei 2017. Untuk mencapai titik ini, ke-120 siswa-siswi telah menjalani serangkaian Kuis Harian dan Kuis tingkat Provinsi.

Pembukaan acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh  ananda Elra Nevatera dari Jawa Timur. Kemudian, acara dibuka dengan pemukulan gong oleh Bapak Gatot Suharwoto, Kepala Pustekkom Kemdikbud. Dalam sambutannya beliau berpesan, "Berikanlah oleh-oleh diri yang berubah menjadi lebih baik untuk nusa dan bangsa".

Di samping itu, Pak Gatot juga menyampaikan cerita yang memuat pesan luar biasa agar bisa diresapi oleh seluruh peserta. Para peserta antusias mendengarkan, karena diselingi pertanyaan kuis kecil untuk peserta. Acara malam pembukaan ditutup dengan penjelasan teknis perlombaan dari panitia.

Tahapan Lomba

Pelaksanaan Kuis Kihajar tingkat nasional dibagi dalam 3 tahapan lomba. Tahapan yang harus diikuti oleh seluruh peserta adalah; Tes Akademik, My Idea, dan Fantastic Me.

Tahap pertama, adalah Tes Akademik. Peserta mengerjakan 50 soal dalam waktu 60 menit dengan laptop yang disediakan panitia. Masing-masing peserta mengerjakan soal pilihan ganda yang harus dikerjakan dengan cepat dan tepat. Semakin cepat dan jawabannya tepat poin yang diperoleh semakin tinggi. Soal diambil dari pelajaran yang diujikan di sekolah. Untuk jenjang SD ada Mapel Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan Bahasa Inggris.

Tes akademik ini dilakukan secara bergantian untuk masing-masing jenjang. Siswa dari jenjang Sekolah Dasar adalah kelompok pertama yang mengerjakan tes akademik. Sementara siswa SD mengerjakan soal, peserta jenjang SMP dan SMA, menjalani games-games yang dipandu panitia. Games ini bertujuan untuk menjalin keakraban antar peserta.

Tes Akademik (ilustrasi :@kemdikbud)
Tes Akademik (ilustrasi :@kemdikbud)
Tahap kedua, adalah My Idea. Pada sesi ini para peserta diminta untuk presentasi selama 5 menit. Untuk jenjang SD, peserta diminta menceritakan cerita khas daerahnya di depan seluruh peserta. Agar lebih menjiwai peserta juga memakai kostum khas daerah masing-masing.

Pada tahap ini Haka, membawakan cerita dengan judul, "Cukur Gimbal, Tradisi Membuang Sial". Cerita ini diambil dari kisah yang ada di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara. Peserta lain juga tak kalah serunya. Ada Amirul Mukminin dari Sulawesi Tenggara yang menceritakan "Asal-usul Sungai Mokongge", Charisse Lana yang dengan apik bercerita tentang "Legenda Gunung Merapi", dan Atika Zahra Nasution dari Banten yang membawakan cerita "Legenda Pantai Karang Bolong". Semua peserta tampil memukau dengan ciri khasnya masing-masing.

Tahap My Idea (ilustrasi : @kemdikbud)
Tahap My Idea (ilustrasi : @kemdikbud)
Tahap ketiga, adalah Fantastic Me. Pada sesi ini peserta diberikan tantangan yang lebih yang lebih seru. Peserta dilibatkan dalam permasalahan kehidupan sehari-hari, kemudian peserta diajak untuk berfikir menyelesaikan permasalahan tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Anak dibawa ke situasi tertentu dan diminta untuk menyelesaikan masalah menurut idenya.

Kegiatan tahap ketiga ini banyak dilakukan di luar ruangan. Tempat-tempat yang dijadikan arena lomba, adalah PP IPTEK, Museum Transpotasi dan Museum Keprajuritan yang masih berada di arena Taman Mini Indonesia Indah. Akhirnya Fantastic Me, ditutup dengan permainan kerja sama kelompok untuk bisa menarik tali yang mengikat banner bertuliskan, "Bersama Kita Bisa, Berbeda itu Anugerah".

Tahap Fantastic Me (ilustrasi : @kemdikbud)
Tahap Fantastic Me (ilustrasi : @kemdikbud)
Di samping kegiatan lomba, peserta juga mengikuti kegiatan pendukung lainnya. Ada senam pagi, ibadah bersama, game-game, perform peserta/api unggun, tukar cindera mata, motivator show dan sebagainya.

Rangkaian acara Kuis Kihajar, ditutup dengan Malam Anugerah Kihajar 2017, yang dilaksanakan pada tanggal 16 November 2017. Acara berlangsung di Gedung Kemdikbud dan dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy. Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui tve.kemdikbud.go.id dan TVRI.

Akhirnya, acara yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pengumuman pemenang Kuis Kihajar 2017. Dan, ternyata Haka Aghitsna Ridloka dari SDN 1 Tempuran, keluar sebagai Juara 2. Sedangkan hasil lengkap untuk jenjang SD adalah sebagai berikut; Juara I Charisse Lana - SD Model Sleman, DI Yogyakarta, Juara II Haka Aghitsna Ridloka - SDN 1 Tempuran, Jawa Tengah, Juara III Sidney Courtney Jasmine Karundeng - SD IV Don Bosco, Bitung, Sulawesi Utara.

Akhirnya, segenap keluarga besar SDN 1 Tempuran merasa bahagia. Kebahagiaan guru yang sejati karena mampu mengantarkan siswa meraih prestasi tertinggi. Selamat untuk Ananda Haka, Selamat SDN 1 Tempuran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun