Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Liburan Murah dan Asyik di Pantai Bocor

23 Februari 2016   20:04 Diperbarui: 23 Februari 2016   20:26 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dokumentasi pribadi : Berburu Undur-undur"][/caption]Kebumen adalah kota kelahiranku. Kota yang mempunyai slogan Beriman (Bersih, Indah, Manfaat. Aman dan Nyaman) ini berada di jalur selatan pulau Jawa. Seperti kota-kota lain di selatan Pulau Jawa, Kebumen juga akrab dengan logat Jawa yang ngapak-ngapak. Secara geografis sebelah utara Kebumen berbatasan dengan Banjarnegara, di sebelah timur berbatasan dengan Wonosobo dan Purworejo, di sebelah barat berbatasan dengan Banyumas dan Cilacap, serta di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

Karena berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, maka Kebumen banyak memilki objek wisata pantai. Salah satunya adalah Pantai Bocor. Ada pantai namanya Bocor? Ya, namanya agak aneh memang, tetapi begitulah orang sering menyebut. Di Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen memang ada beberapa nama tempat yang aneh dan kadang tidak nyambung dengan kondisi sekarang.

Misalnya Kota Kecamatan Buluspesantren tidak terletak di Desa Buluspesantren tetapi di Desa Setrojenar, sedangkan Desa Buluspesantren justru jauh dari ibukota kecamatan.  Begitu pula dengan Pantai Bocor letaknya berada di Desa Setrojenar yang berjarak sekitar 3 km dari Desa Bocor. Mungkin karena akses utama dari kota Kebumen menuju pantai ini melalui Desa Bocor, maka orang terbiasa menyebutnya Pantai Bocor.

Terlepas dari itu semua, setiap musim liburan anak-anakku selalu mengajak berlibur ke sana. Bagiku berkunjung ke Pantai Bocor setidaknya mendapat dua manfaat ganda. Pertama, jelas bisa bersilaturahmi mengunjungi sanak famili. Kedua, bisa menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan berupa lautan luas dengan biaya murah. Deburan ombak dan semilir angin di pantai selatan serasa mengurai keruwetan pikiran akibat beban pekerjaan yang menumpuk, sehingga pikiran menjadi fresh kembali.   

Anda penasaran dengan Pantai Bocor? Ya, perjalanan ke Pantai Bocor lumayan asyik. Setelah keluar dari Kota Kebumen, Anda akan disambut dengan pemandangan yang menyejukkan. Hamparan sawah menghijau di tepi jalan diselingi rumah-rumah penduduk yang sederhana khas rumah-rumah di Jawa. Jalannya tidak terlalu lebar tapi sebagian besar masih mulus dan lurus tak banyak kelokan. Dari pusat kota hingga ke Pantai Bocor dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dengan jarak sekitar 18 km. Namun, jika Anda mengambil jalur selatan-selatan ketika sampai kantor Kecamatan Buluspesantren tinggal berbelok arah ke selatan menuju ke pantai kurang lebih 1 km lagi.

Memasuki kawasan Pantai Bocor, Anda akan disambut beberapa lelaki yang berjaga di pintu gerbang. Selembar tiket harus dibayar dengan harga Rp. 2000,- per kendaraan/motor. Dari jauh deburan ombak pantai selatan yang menghadap ke Samudera Hindia sudah terlihat. Desir angin laut membelai wajah. Artinya, Anda sudah sampai di Pantai Bocor.

Sepanjang Pantai Bocor dihiasi oleh deretan bangunan sederhana dari bambu beratap rumbia. Bangunan-bangunan itu berfungsi sebagai warung makan dan tempat istirahat. Di hari Minggu atau hari-hari libur lainnya warung-warung tersebut ramai dan menyajikan berbagai jajanan khas setempat. Ada sate ambal, pecel, peyek undur-undur, peyek udang, dan lain-lain.

Namun, satu hal yang membedakan pantai Bocor dengan pantai-pantai lain adalah ombaknya. Ombak di Pantai Bocor bisa dikatakan tidak lazim. Kalau di pantai-pantai lain mungkin ombaknya terkesan tenang dan damai, di Pantai Bocor tidak. Ombaknya berdebur dan bergemuruh hingga setinggi 2-3 meter. Sama sekali tidak bersahabat untuk mereka yang ingin sekadar mencicipi air laut sambil berenang santai. Apalagi jika membawa anak kecil, cukup berbahaya.

Kreatifitas dalam Keterbatasan

Karena ombaknya yang tidak bersahabat, para pengunjung hanya bisa menikmati bibir pantai, sekadar membasahi tubuh mereka dengan air laut, mandi pasir, berburu kepiting atau undur-undur. Tapi warga setempat rupanya tidak menyerah pada keterbatasan pantai yang sangat tidak bersahabat itu. Warga sekitar memutar otak untuk memuaskan pengunjung khususnya anak-anak. Bermodalkan pompa air, mereka menggali tanah pasir dengan kedalaman antara 60-70 cm di sekitar pantai membuat sebuah lubang segiempat berukuran sekitar 6x15m. Lubang itu mereka lapisi dengan terpal plastik (deklit), di bagian tepinya ditimpa karung bekas berisi pasir.

Jadilah kolam renang sederhana yang kemudian diisi air tawar. Air tawar dipasok dari sumur bor dengan bantuan pompa air yang terus mengalir. Kolam renang sederhana itu dinaungi atap sederhana, pas untuk anak-anak yang ingin bermain air tanpa harus takut terseret ombak. Sementara bagi orangtua yang menunggui anaknya tersedia tempat duduk dari bambu yang mengelilingi kolam. Sambil menunggu anak-anak bermain mereka bisa menikmati aneka jajanan khas Pantai Bocor.

Kolam renang sederhana itu bisa dinikmati  anak-anak cukup dengan biaya Rp. 3000,00 saja. Itu sudah termasuk biaya kamar ganti, sewa ban, dan aneka jenis mainan seperti bebek plastik, bola, dan papan seluncur. Bila dibandingkan kolam renang standar, kolam renang di pantai Bocor ini jelas sangat sederhana.

Tapi kesederhanaan itu tidak jadi penghalang bagi anak-anak untuk menikmati waktu luang bersama keluarga mereka. Anak-anak kecil tetap tertawa riang berenang di kolam yang tak seberapa dalam itu. Pemilik kolam juga tersenyum bahagia dengan rupiah yang diterimnya. Ide sederhana tapi bisa memperpanjang nafas mereka. Sungguh  kreatifitas yang luar biasa dalam keterbatasan.

[caption caption="Dokumentasi Pribadi : Kolam Renang Buatan"]

[/caption]Pantai Bocor bukanlah pantai yang pas untuk anda yang suka bermain air laut, berenang apalagi snorkling. Pantai ini hanya nyaman untuk dinikmati dari tepiannya. Duduk menikmati ganasnya ombak sambil meresapi desahan angin laut. Apalagi di pantai ini tidak ada fasilitas safety yang memadai. Tidak ada papan peringatan bahaya apalagi pos keamanan dan Tim SAR. Mungkin berlarut-larutnya sengketa antara pihak militer (tentara) dengan warga sipil sepanjang pantai (urut sewu) tentang kepemilikan dan pemanfaatan lahan sebagai ajang latihan tembak, menyebabkan pantai ini tidak dikelola secara profesional oleh pemda setempat.

Tapi setidaknya di pantai ini kita banyak belajar. Belajar bahwa kebahagiaan tidak harus mahal. Belajar bagaimana usaha keras rakyat kecil untuk bisa bertahan hidup dengan kreatifitasdalam keterbatasan mereka. Nah, jika Anda bersempatan mengunjungi Kebumen, bolehlah Anda meluangkan waktu ke Pantai Bocor ini.

*Foto Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun