Mohon tunggu...
Oman Salman
Oman Salman Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Surel: salmannewbaru@gmail.com

Sedang belajar memahami anak dan ibunya...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bohong, Perkara Berat yang Dianggap Remeh

10 Mei 2019   11:17 Diperbarui: 10 Mei 2019   13:12 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diriwayatkan ada seorang pemuda yang gemar berbuat maksiat pada zaman Nabi. Pemuda itu ingin bertaubat dan ingin masuk Islam. Ia datang menemui Rasulullah.

Pemuda itu mengutarakan niatnya dan menceritakan tabiatnya yang gemar bermaksiat. Rasulullah mengizinkan sang pemuda memeluk Islam. Sang pemuda mengajukan permintaan kepada Rasulullah. 

Ia meminta untuk tetap diizinkan berbuat maksiat walau ia telah masuk Islam. Rasulullah hanya tersenyum. Lalu beliau mengizinkan. Namun beliau meminta satu syarat kepada sang pemuda.

"Apa gerangan syarat tersebut wahai Rasulullah?" Tanya sang pemuda.

"Syaratnya, saudara jangan berbohong!" Jawab Rasulullah.

Singkat cerita, sang pemuda pulang dengan perasaan lega. Ia sangat gembira masih diizinkan bermaksiat oleh Rasulullah. Mudah sekali syaratnya, hanya jangan berbohong. Bisiknya.

Suatu saat sang pemuda tergoda melakukan maksiat. Ia mendatangi seorang wanita tuna susila dan berniat melakukan maksiat sebagaimana yang sering ia lakukan. Namun sebelum ia melakukan maksiat, ia berpikir sejenak. Wah, bagaimana jika nanti aku ketemu Rasulullah. Jika beliau bertanya tentang kebiasaanku. Jika aku jawab jujur, aku malu telah melakukan maksiat. Jika aku bohong, aku melanggar janjiku. 

Sang pemuda kini sadar. Pesan singkat Rasulullah yang terkesan ringan, sungguh sangat berat dan bermakna. Dan mampu merubah tabiatnya.

Dari kisah singkat di atas, bohong mendapat perhatian yang sangat serius oleh Nabi. Ia adalah sesuatu yang sangat prinsip dalam hidup. Sampai-sampai Rasulullah hanya berpesan kepada pemuda di atas untuk berjanji tidak akan berbohong. Sang pemuda pun dengan gembira menerima syarat itu. Bahkan itu terdengar remeh dan mudah. Namun ia salah. Justru dengan satu kata singkat itu akhirnya mampu merubah perilakunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun