Mohon tunggu...
Ahman Sarman
Ahman Sarman Mohon Tunggu... Guru - Penikmat Aksara dan Penyelam Makna

Hobi menulis, mengajar dan membuat konten

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebiasaan Mengusik

26 Juni 2022   08:03 Diperbarui: 26 Juni 2022   08:14 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Penyampaian kritikanlah yang semestinya perlu ditata kembali. Penyampaian gagasan dalam bentuk pemilihan redaksi kalimat kurang tepat, turut mempengaruhi orang lain (mitra tutur) merasa tersinggung, tidak menerima, dan menimbulkan perselisihan.

Keempat, mencampuri urusan orang lain. Ketika terjalin kelompok-kelompok diskusi untuk membahas masalah-masalah krusial dalam dunia kerja, atau menyelesaikan masalah fundamental dalam kehidupan sehari-hari, terkadang disisipi pula masalah-masalah yang memojokkan orang lain. 

Mencampuri urusan orang lain yang semestinya tidak pada ranah urusannya turut menghiasi berbagai elemen masyarakat ketika berkumpul di suatu tempat. Bahkan bukan saja ketika berkumpul dalam wadah yang sama, namun terjadi juga kebiasaan mencampuri urusan orang lain dalam dialog-dialog ringan di meja makan, di ruang kerja, atau di saat bertelepon. 

Terlepas dari itu semua, mencampuri urusan orang lain lebih bersifat mencari tau kekuatan dan kelemahan seseorang agar dapat dijadikan bahan rujukan pada diskusi berikutnya. Efek dari semua itu adalah terciptanya kerenggangan persahabatan dan persekongkolan di antara sesama.

Tindak lanjut yang semestinya dihindari oleh kita semua adalah menggugurkan beberapa kewajiban dari kebiasaan mengusik menjadi lebih baik. Mengusik bisa saja terjadi, namun perlu mempertimbangkan materi usik yang diwacanakan. Kebiasaan mengusik akan jadi "budaya" yang baik bila menguntungkan semua pihak. Namun satu hal yang harus disadari bahwa kebiasaan mengusik lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.

Penulis: Ahman Sarman (Kepala SMP Negeri 12 Wonosari, Kabupaten Boalemo, Gorontalo)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun