Gonjang ganjing dan silang pendapat tentang layak atau tidaknya penyediaan  "kamar untuk bermesraan" di lapas atau tahanan, masih terus bergulir. Ahli hukum dan para aktifis pembela HAM semua ikut bicara. Namun bukan solusi yang didapat, malah salah seorang Kepala Lapas dicopot dari jabatannya gara gara disinyalir ikut memfasilitasi napi disalah satu ruangan di tempat dia bertugas.
Muhammad Armand seorang pengusaha di Makasar, dengan naluri bisnis yang tinggi melihat ini sebagai peluang bisnis dengan prospek yang sangat menjanjikan. Setelah melakukan hitung hitungan ala seorang pengusaha handal, maka disusunnyalah penawaran yang akan diajukan ke Depkumham.
Beberapa aspek seperti keamanan bagi pihak lapas dan kenyamanan untuk pemakai juga disertakan sebagai lampiran penawaran tersebut.
Eh... sebenarnya apa sih yang ditawarkan Muhammad Armand ?
Berdasarkan laporan tim investigasi kami, ternyata Muhammad Armand menawarkan "kamar untuk bermesraan" dalam bentuk mobile, yang bisa disewa para napi dengan biaya per jam nya disesuaikan dengan masa hukuman.
Kamar ini disediakan dalam sebuah bus dengan fasilitas yang cukup lengkap dan nyaman bagi pemakainya.
Ide ini beliau ambil dari Toilet mobile yang dikombinasikan dengan Unit mobile Donor Darah milik PMI.
[caption id="attachment_269720" align="aligncenter" width="400" caption="sumber gambar : www.karoseri-id.com"][/caption]
Breaking News....!!!
Karena luasnya wilayah Indonesia, maka untuk memperlancar usahanya ini, Muhammad Armand telah menunjuk Mustafa Kamal sebagai pengelola wilayah Sumatera dan Bain Saptaman untuk wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Sedangkan Muhammad Armand sendiri akan membawahi wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur.
Catatan :
Karena para napi ini harus selalu dalam pengawasan, maka dalam setiap mobil berkamar ini, juga dipasang beberapa kamera tersembunyi.. Â :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H