Mohon tunggu...
Om Maas
Om Maas Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang perantauan yang tidak pernah bosan utk belajar, mengamati, dan coba memahami dari sudut pandang yang berbeda untuk diterjemahkan dalam kehidupan nyata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setitik Harapan dari Kota Kecil Yang Bernama SOLO

18 Januari 2012   11:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_156971" align="alignleft" width="300" caption="Antrian BB Murah (diskon 50%)"][/caption]

Dalam kehidupan sehari-hari, masalah antri mengantri sering kita jumpai. Di zaman telepon umum masih menjadi primadona, pemandangan orang antri di depan box telepon, bukan merupakan sesuatu yang ganjil. Sekarang tempat antrian pindah ke bilik  ATM,  kasir pasar swalayan dan masih banyak lagi.

Bagaimana perasaan kita bila tiba tiba ada orang dengan seenaknya menyerobot antrian...? Kesal, gondok, dongkol dan bermacam-macam perasaan berkecamuk dalam hati. Kalau memungkinkan, ingin rasanya memberi pelajaran kepada si penyerobot .

Namun sebenarnya kalau semua orang mau antri dengan teratur, sangat banyak keuntungan yang diperoleh. Disamping menghindari terjadinya salah paham, juga bisa mempercepat selesainya urusan. Dan yang terpenting, menghindari jatuhnya korban yang tidak perlu.

Masih segar dalam ingatan kita, ketika 2 orang penonton tewas saat berdesak-desakan di pintu masuk stadion GBK. Begitu juga dengan beberapa orang cidera waktu terjadi antrian Blackberry di Jakarta akhir tahun lalu. Dan tidak sedikit korban yang jatuh di jalur busway dan pintu perlintasan kereta. Semua karena tidak mau antri..!

Benarkah sudah demikian parah keadaan bangsa kita dalam soal antri ini...?

Jawabannya tentu beragam, sesuai dengan cara pandang  dan sikap kita terhadap hak dan kepentingan orang lain. Tapi satu hal yang mungkin bisa kita lakukan untuk memperbaiki keadaan, adalah dengan memulai kesadaran dari diri kita masing masing.

Ditengah krisis budaya antri di negeri kita tercinta ini, ternyata masih terselip sedikit harapan.

132688496246185953
132688496246185953
[caption id="attachment_156992" align="aligncenter" width="300" caption="Antrian pembeli ticket KA di stasiun Jebres (17/1)"]
13268850054044363
13268850054044363
[/caption]

Disebuah stasiun kecil di kota Solo, tepatnya stasiun Jebres, seperti gambar diatas, tampak betapa teraturnya antrian pembeli ticket. Tidak perlu petugas untuk mengatur, apalagi pagar pembatas. Semua melakukan dengan kesadaran sendiri, meskipun dibawah terik sinar matahari ynag membakar.

Mari kita mulai budaya antri dari diri kita, keluarga dan sanak saudara kita. Dan semoga kedepannya bangsa kita bisa menjadi bangsa yang tertib dan taat aturan. Foto ilustrasi diambil dari sini dan sini. Solo 18 januari 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun