Mereka berdua tenggelam dengan pikiran masing masing, terbayang dimata mereka cibiran dari bangsa lain melihat gaya hidup pejabat negeri ini.
Bagaimana tidak, di luar negeri sana rakyat menjadi Buruh Migran demi menyambung kehidupan, sementara disini para Pejabat hidup dalam gelimang kemewahan yang TIDAK WAJAR.
Hawa dingin disertai deru hujan di kota Solo mengakhiri kisah Parodi Paijo dan Paidi (PaPaPa) kali ini.
Mungkin Humor ini tidak lucu, bahkan mungkin saja menimbulkan emosi. Tapi tujuan utamanya Berbagi..
Terimakasih kepada mas Ahmed Tsar Blenzinky yang telah memberi inspirasi dengan kata HEDONESIA nya. :)
Solo 03122011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H