Mohon tunggu...
Om Maas
Om Maas Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang perantauan yang tidak pernah bosan utk belajar, mengamati, dan coba memahami dari sudut pandang yang berbeda untuk diterjemahkan dalam kehidupan nyata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kho Ping Hoo, dan Sikapnya Terhadap Guru

27 November 2011   14:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:07 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_146124" align="aligncenter" width="300" caption="Cover buku cersil KPH (effiharyanti.com)"][/caption] Pernah mendengar nama Kho Ping Hoo.. ? Saya yakin minimal 80% kompasioner kenal nama ini. Apalagi penggemar cerita silat. tentu lebih akrab dengan tokoh yang satu ini melalui ratusan judul cerita karangannya. Kita memang tidak pernah tahu, bagaimana sikap dan perilaku Kho Ping Hoo (KPH) terhadap gurunya. Karena dalam biografi yang tertulis di wikipedia memang tidak ada data tentang hal itu. Tapi bila kita sudah membaca cerita karangannya, kita dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan KPH kepada pembacanya tentang bagaimana seharusnya bersikap terhadap seorang Guru. Pada setiap episode ceritanya, KPH selalu bercerita tentang seorang atau beberapa pendekar sejak usia sangat muda hingga mencapai usia tua, bahkan sampai meninggal dunia. Selama perjalanan hidup tokoh2 dalam cerita tersebut selalu terdapat masa dimana mereka selama beberapa tahun menimba ilmu (silat) kepada guru silat, yang bisa saja orang tua sendiri atau pendekar besar, bahkan bisa saja tokoh silat dari aliran sesat. Disinilah pesan moral disampaikan oleh KPH kepada pembacanya. Seorang guru dalam cerita KPH adalah tokoh yang sangat dihormati oleh muridnya. Sama dengan hormat kepada orang tua sendiri. Seorang murid akan memenuhi apapun aturan yang diberikan demi bakti terhadap sang guru. Mulai dari melayani kebutuhan sehari2, sampai pemenuhan tugas yang diperintahkan sang guru. Bahkan dalam hal perjodohan pun sang guru kerap kali menjadi pihak yang menentukan. Sebenarnya masih banyak pesan2 moril yang disampaikan KPH lewat karyanya. Tulisan ini hanya sebuah catatan kecil penulis dalam rangka menyambut Hari Guru beberapa hari yang lalu. Selamat bagi para Guru, dan karena jasa para guru lah kita bisa menjadi seperti sekarang ini. Salam hangat selalu, Om_maas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun