Ini bukan tentang tas hitam milik oemar bakri lagunya iwan fals, Ini bukan tentang tas hitam milik pejabat korup tapi ini tentang tas hitam milik OM Kris sendiri, tas hitam bukan dari kulit buaya. Tas hitam yang awal mulanya adalah wadah laptop milik HP Pavilion G4 Series..Sering aku bawa kesana kemari , sampai lupa sama lemari sedikit demi sedikit sudah kelihatan jahitannya yang berwarna putih, Robek yang bukan karena dimakan Tokek tapi robek karena sering disana dimari. Di sepertiga golden day ini bersama dengan tas hitam yang sudah menjadi pribadi milikku kembali besok dipenuhi dengan kertas bertumpuk-tumpuk yang biasa disebut dengan skripsi.Kembali akan aku bawa besok pagi meniti relung-relung perjalanan panjang dibangku sekolah, Bangku kampus yang menjadi aktivitas-ku berulang-ulang kali. Perjalanan yang cukup panjang, dari 2007-2012 genap berumur lima tahun, Kepompong yang sekarang siap untuk terbang menjadi kupu-kupu. Bersama tas hitam ini sepertinya robek bukan karena disana dimari lagi tapi mungkin karena sedang tumbuh sayap-sayap yang tidak hanya melayang layang rendah, Namun ingin mencoba terbang tinggi kelangit biru, Berawal ketika kesibukan telah menguasai waktu, dan beragam kebutuhan harus diupayakan untuk dapat dipenuhi, Serasa sempit dunia ini rasanya. seolah waktu berjalan begitu cepat dan hampir tidak dapat mencukupi kebutuhan, satu pekerjaan belum selesai, pekerjaan lain sudah antri, satu masalah belum terlerai masalah baru menghampiri.
Tas Hitam Bukan dari Kulit Buaya, Prioritas diri...... Membawa hasil yang pasti... Membawa catatan akhir sekolah... Mahasiswa tingkat atas.... Terbanglah-terbanglah....... Untukmu indonesia... Beginilah sajak puisi-nya :D
Hari ini adalah awal waktu bagiku untuk sejenak melupakan semua kesibukan yang diatas itu, detik-detik dimana aku harus melangkah mengejar mimpi masa depan, bukannya mau berandai-andai seperti apa jalanku nanti, Oya bukankah setiap manusia juga tidak pandai bahkan tidak bisa melihat masa depan? Namun, selebihnya impian itu harus diperjuangkan.....adalah ilmu yang sudah aku dapatkan karena bimbinganmu oh ayah oh ibu, karena doamu yang senantiasa didengar oleh Allah SWT Yang Maha Mendengarkan segala Do'a-mu. Do'a-mu yang berkali-kali mengawali kehidupan baruku ditahun-tahun berikutnya, oh ayah oh ibu...Terima kasih banyak atas segala perjuanganmu selama ini. kalau saja kalian tidak menyingkirkan batu besar di jalan setapak-ku ini maka aku tidak akan pernah bisa menyingkirkan batu itu. Jika karena aku menginginkan untuk mengerjakan yang sunah saja untuk diriku tanpa memperhatikanmu oh ayah oh ibu, sama saja aku tidak mengorbankan kewajibanku maka aku akan menjadi orang yang sudah merugi. Bersama dengan Tas Hitam Bukan dari Kulit Buaya aku prioritaskan diri. Aku harus tahu apa yang akan aku prioritaskan, agar aku mampu menghindari penyesalan dan kekecewaan kelak dikemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H