Mohon tunggu...
Herman R. Soetisna
Herman R. Soetisna Mohon Tunggu... -

Pelopor ergonomi industri terapan di Indonesia untuk peningkatan level K3, peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas, dan peningkatan "quality of working life" ini -katanya- pernah bersekolah di Teknik Industri ITB, Université des Sciences Humaines de Strasbourg, dan Université Louis Pasteur, Strasbourg-France. Sekarang Om-G [G=Ganteng, hehehe jangan protes ya...], bekerja sebagai dosen di ITB dan Peneliti Senior di Laboratorium Rekayasa Sistem Kerja dan Ergonomi di ITB. Untuk yang ingin mengontak Om-G, silakan kirim e-mail via hermanrs@ti.itb.ac.id Wass, HrswG.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Seri Penulisan Skripsi dan Persiapan Sidang, Bagian 4 dari 4

21 November 2016   09:05 Diperbarui: 21 November 2016   09:07 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horee aku lulus... Beberapa dari wisudawan ITB 2015 [Sumber: http://www.jambukebalik.com/2015/09/cerita-tingkat-akhir-di-teknik-fisika-itb.html].

Kiat-kiat Menyiapkan Presentasi SidangSkripsi

[Seri Penulisan Skripsi dan Persiapan Sidang, Bag.4 dari 4]

Pada bagian 1, 2, dan 3 “Seri Penulisan Skripsi dan Persiapan Sidang” [End-Note 1] yang Om-G posting berturut-turut dalam beberapa hari ini, dibahas tentang bagaimana memilih topik skripsi dan membat proposal penelitian skripsi, menyiapkan dokumen/berkas skripsi, dan menyiapkan materi yang kita perlukan dalam sidang skripsi. Ceritanya sekarang dokumen skripsi kita sudah beres, materi untuk sidang skripsi juga sudah beres, tinggal persiapan untuk sidang deh...

Nah agar sidang (pada saat presentasi maupun sesi tanya-jawab) kita menjadi gemerlapdan cemerlangsekinclong-kinclongnya (sehingga kita mendapat nilai “Tripple-A”), sekarang kita bahas yuk tentang kiat-kiat menyiapkan diri untuk menghadapi sidang skripsi...

First of all, tentu saja kita harus melakukan latihan sidang. Lha barangkali sebelum kita nyanyi di depan teman-teman pada saat reunian, mungkin beberapa hari sebelumnya juga kita latihan dulu, apalagi ini mau sidang. Iya nggak?

Balik lagi ke masalah latihan sidang, ini ada dua jenis: latihan sidang mandiri, dan latihan sidang dengan melibatkan teman-teman kita.

Latihan Sidang Mandiri. 

Ini latihan sidang yang dilakukan sendirian, yang gunanya untuk mengecheck apakah waktu presentasi kita sudah pas dengan waktu yang disediakan (misalnya di TI-ITB, waktu presentasi sidang S1 adalah 15 menit dan 20 menit untuk S2). Latihan sidang mandiri ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Karena slide yang kita siapkan untuk presentasi berupa pointers, maka siapkan scriptlengkap (berupa kalimat lengkap untuk diucapkan) yang kemudian harus kita hafalkan [di“hafal mati” saja deh ya, cuma sedikit kok; dan pasti tidak susah karena ‘kan kita juga punya “contekan” yaitu poin-poin penting yang berupa pointers yang ada pada slidePower Point kita]. Pura-puranyakita sedang presentasi betulan, kita “ngoceh sendiri”deh, dari lembar judul sampai kesimpulan dan saran, sambil diukur waktunya.
  • Materi yang harus ada pada presentasi sidang adalah: lembar judul, “outline presentasi”, latar belakang, tujuan penelitian, metodologi, hasil pengumpulan dan pengolahan data, [rancangan desain sebagai solusi/improvement pada problem-based research],  analisis dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.
  • Bila waktu yang dihabiskan untuk mempresentasikan materi kita (pada saat latihan ini) lebih panjang daripada “jatah waktu”, paling tidak ada dua kemungkinan (bisa satu atau keduanya) yang bisa dilakukan  untuk menguranginya ―dengan tetap menghadirkan butir-butir yang dituliskan pada bagian “b” di atas―, yaitu antara lain dengan cara:
  • Mengurangi panjang script pada satu atau beberapa bagian dari butir-butir di atas. Misalnya pada bagian latar belakang, kita kurangi saja paparan mengenai “penelitian-penelitian terdahulu” (tetapi para Penguji ‘kan bisa melihat bahwa referensi kita ada cukup banyak, karena pada slide Power Pointnya tetap terlihat). Perhatikan bahwa, bila memungkinkan, bagian analisis tetap harus mendapat prioritas yang tinggi.
  • Menghapus paparan tentang asumsi dan batasan penelitian dari script (tetapi itu harus tetap ada pada slidePower Point untuk mengantisipasi siapa tahu nanti ditanyakan pada saat sesi tanya jawab).  Hal yang sama barangkali bisa kita lakukan untuk menghapus beberapa “contoh kasus” dari hasil pengumpulan data. Sama, dalam hal ini pun slides nya sih jangan dibuang ya..?
  • Bagaimana kalau sebaliknya, masih ada waktu tersisa? Ya mudah atuh, tambah saja panjang scriptnya secara proporsional, dan atau tambah contoh kasus yang kita tampilkan.
  • Mungkin saja tahap “c” dan “d” ini harus dilakukan berulang beberapa kali sampai waktunya = waktu jatah + 1 menit...
  • Biasanya, teori sih tidak usah masuk dalam script presentasi kita (Lha, para penguji, ‘kan, adalah para pakar, yang mestinya sudah tahu banyak tentang aspek teori di bidang itu).
  • Periksa semua hyperlink, termasuk untuk materi yang kita siapkan untuk menjawab pertanyaan dari para Penguji.
  • Antisipasi/perkirakan pertanyaan apa saja yang akan muncul bila kita mempresentasikan materi sidang kita seperti itu. Siapkan jawabannya dalam tiga layers. Mudah-mudahan dengan ilustrasi ini bisa menjadi jelas: misalnya bila kita memberikan statement A, kita perkirakan bahwa pertanyaan yang muncul adalah pertanyaan X, yang kita jawab dengan jawaban A1 (kita sebut saja ini sebagai jawaban layer-1), yang mungkin akan memunculkan pertanyaan lanjutan X’, yang lalu kita siapkan jawabannya (jawaban A2, sebagai jawaban layer-2). Atas jawaban A2 tersebut, kita antisipasi pertanyaan lanjutanberikutnya X’’, yang lalu kita siapkan jawaban A3 sebagai jawaban layer-3. [Kemungkinan mah, secara de facto, tidak sampai ke jawaban layer-3 sih, tapi Om-G sarankan mah lakukan saja ya... Anggap saja kita menyiapkan amunisi sebanyak-banyaknya untuk menghadapi gempuran pertanyaan dari para. Penguji. Itu akan memberikan kesan bahwa kita benar-benar menguasai materi skripsi kita. ‘Kan kinclong tuh kalau untuk setiap pertanyaan yang diajukan Penguji, kita menjawabnya sambil memunculkan slide...].

Nah, beres tuh dah... sekarang kita latihan sidang level-2 yuk... Begini caranya:

Latihan Sidang Dengan Melibatkan Teman-Teman

  • Undang beberapa teman kita. Kalau perlu, siapkan kue-kue (atau nasi Padang sekalian... Jadi ingat waktu Om-G masih mahasiswa deh, yang begini ini suka kita sebut sebagai “perbaikan gizi”, hehehe... Btw, sekarang masih masih bagitu nggak ya..?).
  • Di antara mereka, minta paling tidak dua orang sukarelawan untuk menjadi “notulen” untuk mencatat pertanyaan- pertanyaan dari hadirin. Minta satu orang lagi untuk menjadi “time keeper” dan merekam acara yang berlangsung (dengan rekaman audio saja deh ya, memakai hp juga bisa kok...).
  • Kita presentasi deh, seperti presentasi sidang betulan, tanpa berhenti-berhenti atau pun diinterupsi.
  • Setelah selesai presentasi, minta time keeper untuk menyebutkan waktu yang terpakai, lalu minta teman-teman kita untuk bertanya. Apapun, jangan dibatasi! Asalkan  masih relevan. Lebih baik kita “babak belur’ pada saat latihan sidang daripada pada saat sidang betulan, ’kan?
  • Jawab langsung setiap pertanyaan yang diajukan, sedapat mungkin dengan memakai “slide jawaban” yang kita sudah siapkan. Jawabannya ringkas saja, dengan jawaban layer-1; kalau ada pertanyaan susulan, dijawab dengan jawaban layer-2, dst. Bagaimana kalau kita tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan? Ya kita tanya balik saja si penanya dan atau ask the audience.Ndak apa-apa kok, ndak dilarang... Wong ini bukan sidang beneran, kok... Lha yang nanya barusan juga ‘kan teman-teman kita juga. [Bagaimana kalau belum ketemu juga jawabannya? Kalau itu memang pertanyaan yang penting, mungkin ada baiknya kita tanyakan dan diskusikan dengan Pembimbing].
  • Setelah acara latihan sidang selesai, nyamnyam basamo deh kita dengan teman-teman agar tensi kita turun lagi. Nyamnyam ringan boleh, yang berat juga gpp… Stel kendor a.k.a. happy-happy gitu deh...
  • Sama seperti lathan sidang mandiri, bila dirasa perlu, tidak ada larangan untuk mengulang latihan sidang bersama teman-teman ini ya...

Nah sekarang medan perangsudah berada di depan mata. Tanggal sidang, jam-nya, nama para Penguji, dan ruang sidang sudah ditetapkan. Apalagi yang harus kita siapkan ya? Tenang, tinggal sedikit kok... misalnya diantaranya adalah ini:

SebelumHari-H

  • Jaga kesehatan. Nyamnyam dan nyimnyim (ini mah jelas kata yang ngasal, maksudnya ya minum, temannya nyamnyam gitu lho...) yang teratur, tapi jangan yang bikin sakit perut ya, juga jangan yang bikin mabok... (Lebay banget, masa’ mau sidang malah mabok dulu?). Juga jangan main hujan-hujanan, atao nyengajain mendaki gunung dulu... walaupun nggak usah dipingit juga sih... (Memangnya penganten? Hehehe...).
  • Terutama pada malam sebelum sidang, tidur yang cukup ya...
  • Siapkan pakaian untuk dipakai pada saat sidang. Di universitas tertentu suka ada aturan tertentu pula untuk dress code ini, misalnya kemeja putih, celana panjang hitam + dasi. Di universitas yang lain mungkin cukup memakai kemeja lengan panjang + dasi + celana panjang (atau rok) dengan warna bebas, atau bisa juga kemejanya diganti batik lengan panjang tanpa dasi. Lalu tentu saja plus sepatu [Ya iya lah, masa pakai sendal jepit? Gak sopan bangets!]. Gampangnya mah, tanya dulu deh aturannya ya..?
  • Siapkan paling tidak dua buah laptop yang dua-duanya “siap maju perang”. Maksudnya di dua-duanya harus dimasukkan semua file utama maupun pendukung (Power-point, MsWord, Excell, Visio, ... pokoknya apapun deh yang kita pakai untuk keperluan skripsi kita), termasuk juga software nya harus ada di dua-duanya. [Pliss, jangan hanya disiapkan flashdisk yang berisi file-file yang diperlukan saja ya? Tidak cukup. Di bawah ini dapat dibaca alasannya...].
  • Pada kedua laptop tersebut kita periksa kelengkapan font-nya (kalau ada font yang  tidak tersedia, oleh laptop akan diganti dengan font-type lain yang ada, yang kadang-kadang bisa bikin kacau...). Kalau ada yang tidak lengkap, ya harus ditambahin dulu…
  • Pada kedua laptop tersebut kita periksa semua hyperlink-nya. Gampang-gampangan, pada ke dua laptop itu, di “C:/” bikin saja folder yang sama, misalnya “C:/Skripsiku” sehingga semua hyperlink mestinya akan jalan tanpa harus melakukan penyesuaian lagi.
  • Pada kedua laptop tersebut kita periksa kesesuaian warna-nya dengan multi-media projector yang dipakai. Jangan mengandalkan pada apa yang tampak di layar monitor laptop karena yang dilihat oleh para penguji adalah yang tersorot ke layar! Adakalanya kontras menjadi kacau. Periksalah dengan multi-media projector yang memang akan kita pakai pada saat sidang. Kalau tidak yakin projectornya yang mana yang akan dipakai di ruang sidang, ada baiknya dipertimbangkan memakai multi media projector sendiri [bisa punya sendiri, punya teman kita, ataupun sewaan (sekarang mah tidak terlalu mahal kok, apalagi di Bandung mah ada yang menyewakan per 4 jam…)].
  • Pastikan kita tahu persis tanggal dan jam sidang kita. Juga tempat atau ruangannya.
  • Jangan lupa mengkonfirmasi teman kita, paling tidak dua orang, untuk menjadi notulen pada acra sidang kita.

Pada Hari-H

Nah kita tiba pada hari sidang. Apa ya, yang harus kita perhatikan? Ini beberapa diantaranya:

  • Datanglah satu atau dua jam sebelum waktu sidang yang sudah ditentukan. Lebih baik kita yang menunggu, daripada kita dipelototin para penguji karena datang terlambat, dan kita pun menjadi panik. APAPUN ALASANNYA, JANGAN SAMPAI TELAT!
  • Bila mahasiswa yang akan bersidang di ruang yang sama ada lebih dari satu orang, datanglah pada saat sidang yang pertama. Kadang terjadi bahwa “sidanger pertama” terlambat dating, dan ada kemungkinan para Penguji ingin “menggeser jadwal” sehingga kita bersidang lebih awal. Kalau kita sudah datang dan sudah siap, ya kita sidang duluan deh. Kita lulus dua jam lebih cepat deh… Ciye, sarjana nih ye…
  • Periksa ruangan, uji coba semua laptop yang akan dipakai dan periksa pula ketersambungannya dengan multi-meda projector. Biarkan kedua laptop menyala.
  • Pada kedua laptop, buka semua file yang akan dipakai. Bila misalnya saja ada masalah apapun pada laptop yang pertama, kita tidak akan perlu panik karena laptop ke dua sudah “on” dan dengan semua file yang diperlukan untuk sidang sudah terbuka. Cepat, praktis dan nggak bikin kita panik. Dan pasti akan diapresiasi pula oleh para Penguji karena hal itu menunjukkan bahwa persiapan kita sudah memperhitungkan dan mengantisipasi permasalahan yang mungkin saja terjadi.
  • Ke toilet dulu sebelum “manggung”.
  • Berdoa agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar.
  • Periksa kerapian pakaian kita.
  • Karena pada umumnya sidang skripsi bersifat terbuka, tidak pada tempatnya kita melarang teman-teman kita untuk menyaksikan. Kalau kita takut menjadi grogi a.k.a salting bila sidang kita disaksikan oleh ortu atau “si do-i”, mintalah dengan sopan agar ortu dan doí menunggu di luar ruangan. Tapi memangnya kenapa sih, kalau mereka hadir di dalam ruangan sidang? Mereka ‘kan pasti mengharapkan kita sukses...
  • Sebagai “supporting system”, aktifkan kedua orang notulen kita untuk mencatat semua komentar dan pertanyaan dari para Penguji. Bila diperkenankan, rekam seluruh komentar dan pertanyaan tersebut, ini bias sanat berguna untuk melengkapi notulen acara sidang kita. Setelah sidang, mereka mestinya “mengkompilasi” catatan notulen mereka sehingga menjadi satu catatan notulen yang lengkap yang akan kita perlukan untuk melakukan koreksi dan revisi pada dokumen skripsi kita. {Catatan: pada saat teman kita yang sidang, kita juga jangan keberatan untuk menjadi notulen ya… Saling membantu sja deh…}.
  • Pada saat mulai presentasi, sapa para Penguji dengan sopan. Beri ucapan terima kasih secara singkat kepada Pembimbing dan para Penguji yang telah menyempatkan waktu mereka untuk sidang kita.
  • Berpresentasilah dengan pengucapan yang jelas, intonasi yang baik, tidak terburu-buru, dan dengan volume suara yang cukup. Hindari pemakaian “bahasa gaul”. Ingat, ini adalah acara yang bersifat sangat resmi/formal!
  • Setelah selesai presentasi, ucapkan terima kasih atas perhatian para Penguji dan para hadirin.
  • Pada acara tanya jawab, dengarkan dengan tenang pertanyaan dar para Penguji. Pikirkan sejenak sebelum menjawab, kemudian jawablah dengan to-the-point terlebih dahulu, baru kemudian penjelasan tambahan, bila diperlukan. Jangan memberikan jawaban yang mbulet,muter-mutergak karuan, yang cuma bikin géjé! Jangan lupa, manfaatkan “slide jawaban” yang telah kita sipakan sebelumnya! [Makanya, hafalkan  “peta-isi” dari file Power-Point kita, agar dengan kita dengan cepat bisa menemukan slide yang kita cari, tanpa muter-muter dulu...]. Ini akan menimbulkan kesan bahwa kita benar-benar siap dan benar-benar menguasai permasalahan.
  • Bagamana kalau kita berbeda pendapat denga Penguji? Ra’ opo-opo... Santai saja, ini mah biasa... Dengan sopan, kemukakan argumentasi kita, sambil menyebutkan referensi-referensi yang mendukung argumentasi kita.
  • Sedikit catatan: Walaupun mungkin kita sedang merasa cemas ataupun demam panggung,  jangan pasang tampang jutek ya... pliss... (Apapun alasannya, it’s very menyebalkan, you know?). Makanya kuasai materi dan lakukan latihan dengan sebaik-baiknya agar rasa pédé kita pun meningkat, yang biasanya membuat tampang kita nggak jutek. Sebaliknya, tentu tidak diharapkan bahwa kita cengengesan pada saat sidang, ‘kan?
  • Sudah beres? Alhamdulillah... Ucapkan terima kasih kepada para Penguji.
  • Biasanya kita dan para hadirin diminta untuk ke luar dari ruangan sidang sementara para Penguji menghitung dan mendiskusikan nilai yang akan diberikan kepada kita. Tunggu dengan tenang.
  • Setelah nilai diumumkan (mudah-mudahan kita mendapat nilai yang baik), ucapkan terima kasih.
  • Bila ortu tidak berada di situ, segera telepon mereka ya... mereka pasti menungu-nunggu kabar dari kita.

Pasca Sidang

Kita boleh saja merayakan keberhasilan kita, dengan makan-makan ataupun  yang lainnya. Tapi jangan lupa bahwa kita masih punya kewajiban. Lakukanlah perbaikan-perbaikan pada skripsi kira sesegera mungkin (supaya tidak banyak yang terlupa!), dengan mengacu pada notulen (dan rekaman suara) sidang skripsi kita. Berdiskusilah dengan Pembimbing.

Kerjakan dengan sebaik-baiknya ya, karena skripsi yang merupakan “masterpiece” kita itu ‘kan akan disimpan di perpustakaan dan akan dibaca oleh adik-adik kelas kita.

Tentu saja jangan lupa diperbanyak lalu dijilid hardcover [Kalau waktu sudah mepet, pesanlah jilid hardcover bahkan sebelum isinya selesai dikoreksi, karena bikin hardcover ini katanya agak lama juga karena menunggu kering. Begitu isinya beres, tinggal diperbanyak dan dijilid deh, dengan jilid yang sudah disiapkan...].

Kalau boleh menyarankan, bikinlah dua exemplar skripsi untuk kita sendiri (selain untuk yang diserahkan kepada universitas). Maksudnya, agar kita selalu punya 1 exemplar, walaupun mungkin saja ada yang meminjam langsung dari kita, lalu lupa mengembalikan... [Kalau dirasa perlu, mungkin ada baiknya kita simpan copy skripsi kita di google-drive atau sejenisnya, agar kalau kita perlukan, kita bisa ambilkapanpun dan di manapun].

Setelah itu mah paling-paling tinggal urusan yang berkaitan dengan acara wisuda. Ahhh,lega deh...

Congratulations! Anda sudah menjadi Sarjana (atau Magister S2). Semoga menjadi Sarjana atau Magister yang handal, yang berguna bagi  keluarga serta bagi nusa dan bangsa. Aamiin.

Sekian dulu dari Om-G ya, mudah-mudahan bermanfaat.

Bien à vous tous!

Salam,

Om-G.

[Kompasiana.com/Om-G].

NB:

Ini mah seandainya saja seri tulisan ini kepake, silakan di-sharing. Tetapi kalau boleh minta tolong, akan merupakan kehormatan bagi Om-G, bila Om, Tante atau Adik-adik mau menyebutkan sumber dan link  tulisannya.

Rasanya ini bukan masalah besar ‘kan ya..? Matur suwun sanget. Turima kasi gozaimas. Merci beaucoup en avance.

END-NOTE 1

Karena cukup kompleks, pembahasan tentang penulisan skripsi dan penyiapan sidang sarjana ini agaknya bisa panjang sekali, yang kalau diringkas “habis-habisan” nanti dikuatirkan malah menjadi tidak “operationable” atawa tidak “imple­mentable”. Lha nanti jadi tidak berguna dong...

Untuk itu, Om-G memilih untuk menulisnya dengan selengkap mungkin (sebisanya Om-G, tentu saja...). Tetapi agar masing-masingnya tidak terlalu panjang, Om-G membaginya dalam empat tulisan sebagai berikut yang diposting berturut-turut di kompasiana.com/Om-G:

  • Bagian 1: Cara Praktis Memulai Penulisan skripsi
  • Bagian 2: Penyiapan dokumen skripsi
  • Bagian 3: Penyiapan materi presentasi (untuk sidang skripsi)
  • Bagian 4: Penyiapan sidang skripsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun