Ke dua, tolong “tertib”kan (ini istilah sopan dari “razialah” dan“laranglah”) pihak-pihak yang menjual parts kendaraan yang bisa bikin celaka itu, baik baru maupun second. ‘Kan kalau yang jual nggak ada lagi, orang-orang yang (nggak) kreatif tadi susah dong untuk masang lampu belakang yang berwarna putih, iya nggak?
[Untuk para penjual, sampeyan jual saja spareparts yang standard ya, bakal tetap laku, kok... Dari pada jual lampu belakang berwarna putih, yang gak bakal laku lagi karena para pemakainya ditilang semua, ‘kan? Apalagi pedagang lain juga ‘kan nggak nyediain lagi barang seperti itu, terutama kalau razia-nya dilakukan secara berkala, baik terhadap pedagang maupun pemakai...].
Wahai para pengemudi kendaraan yang baik dan sopan, setuju ‘kan, dengan “curcol”-an Om-G ini? If so, tolong atuh kasih komentar dukungan di sini. Siapa tahu kalau banyak yang setuju, trus jadi ada tindak lanjut terhadap permasalahan ini... Mudah-mudahan.
Turima kasi gozaimas.
Salam, Om-G.
[Kompasiana.com/Om-G}
NB.: Bonne fête d’Idul Fitri bagi yang merayakannya, dan mohon dosa-dosa Om-G dimaafkan ya... (pasti banyak dosa, Om-G mah suka becanda mulu sih...). Nuhun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H