Hal-hal yang dipaparkan di atas berkaitan dengan “pemetaan” beban kerja existing, yaitu beban kerja yang ada saat ini. Tetapi ternyata pada saat melakukan perencaaan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk masa yang akan datang (yang menjadi tujuan “man power planning”), sering pula dijumpai kesalahan-kesalahan berupa pengabaian akan faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada beban kerja di masa yang akan datang, misalnya perubahan pada teknologi dan/atau equipment yang dipergunakan, perubahan pada sistem IT, perubahan pada peraturan Pemerintah, perubahan pada volume dan/atau kualitas produk yang dihasilkan, perubahan pada besarnya wilayah pemasaran, dan lain sebagainya.
- §§
Pusing juga ya, ngurusin yang seperti ini? Pusing mah pusing, tapi kesalahan-kesalahan yang disebutkan di atas memang harus diperhatikan dong.... Kalau tidak, akan percuma saja kita melakukan “man power planning”... Kalau prosesnya ngaco, hasilnya pun akan ngaco juga, setuju?
Trus, bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan itu, Om-G? Waduh, itu mah memang bukan hal sederhana yang bisa ditulis dalam sehalaman dua halaman... Lha, iki nulis jenis-jenis kesalahan yang sering terjadi saja perlu lebih dari 3 halaman A4, padahal ditulis dalam 1 spasi, apalagi untuk cara-cara penanggulangannya. Di ITB sendiri kami memberikan kuliah yang berkaitan dengan masalah itu dalam 6 mata kuliah yang setara dengan 16 SKS... Mungkin lain waktu secara bertahap deh ya...
Atau begini saja deh, Panjenengan datang saja ke ITB, lalu kita ngobrol-ngobrol deh tentang hal ini (kalau bukan bulan Puasa mah ngobrol-ngobrol sambil ngopi-ngopi juga boleh, hehehe...).
Sekian dulu dari Om-G ya... Bon travail...
[Kompasiana.com/Om-G]
Om-G, RSK&Ergonomi Terapan, 29 Juni 2015, 20.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H