Inilah yang membuat saya sakit hati dan membuat saya membenci mereka lihatlah betapa egoisnya mereka.Â
Tuhan mengapa saya selalu mendapat kesialan saya punya mimpi yang sangat besar tetapi tidak ada yang mendukung. Saya menangis karena mengeluh soal kejadian di sekolah mama memarahi saya. Sekolah formal bagaikan hidup di penjara, Guru tanpa tanda jasa kini menjadi legenda.
Saya tahu saya memang bodoh, kikuk, ceroboh, dan lemah sangat pantas di tertawakan tetapi saya ingin di hargai dan dianggap teman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!