Mohon tunggu...
Olyvia Hendarwati Msi
Olyvia Hendarwati Msi Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer (Foreign Affairs Researcher)

Alumna: London School of Public Relations - Jakarta Higher School of Economics - Moscow

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pemahaman Indonesia Menjadi Anggota BRICS

29 Desember 2024   23:15 Diperbarui: 29 Desember 2024   23:32 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Photo host agency brics-russia2024.ru | Meeting of BRICS, Kazan. Russia 

Konferensi pers di Beijing 24 Desember 2024, melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Mao Ning telah mengumumkan bahwa sembilan negara yang ingin bergabung dengan kemitraan BRICS disetujui. Sembilan negara tersebut antara lain, Belarusia, Bolivia, Kuba, Kazakstan, Thailand, Malaysia, Uganda, Uzbekistan dan tentunya Indonesia. Sebelum ke-9 negara ini diresmikan, dunia dihebohkan dengan beredarnya mata uang BRICS di media internasional. 

Presiden Amerika Trump menjatuhkan sanksi tarif bea masuk 100% bagi negara manapun yang ingin menggantikan dolar sebagai mata uang perdagangan Internasional. Ancaman kenaikan bea tarif ini juga ditegaskan Trump untuk negara tetangganya Kanada dan Meksiko, jadi ancaman tersebut bukan hanya untuk Cina atau negara anggota BRICS. Isu tersebut menuai perdebatan dan juga telah menimbulkan keraguan para politisi Indonesia untuk bergabung dengan anggota BRICS. Lalu, apakah dengan disetujuinya Indonesia menjadi mitra anggota BRICS akan membawa banyak peluang atau menjadi tantangan besar ditengah kompetisi dua raksasa ekonomi dunia?

Source : Photohost agency brics-russia2024.ru | (Left)Wang yi, (Right) Sugiono during the official reception of the 16th BRCS Summit 
Source : Photohost agency brics-russia2024.ru | (Left)Wang yi, (Right) Sugiono during the official reception of the 16th BRCS Summit 

Mengingat kembali Presiden RI Prabowo mengunjungi Beijing bulan November lalu untuk bertemu Xi Jingpin, RI dan Cina menandatangani kerjasama kemitraan diberbagai bidang yang salah satunya adalah kerjasama maritim. Disini kita dapat melihat bahwa Prabowo akan mengarahkan Indonesia pada posisi konsisten untuk bergabung menjadi anggota BRICS. KTT BRICS ini dapat dijadikan sebagai strategi untuk mendukung negara global south untuk mengimbangi pengaruh hegemoni barat. Indonesia merupakan negara independent yang secara politik bebas dan aktif, ekonomi cukup stabil dan kawasan yang strategis di laut Pasifik.

Secara ekonomi, kondisi Indonesia termasuk stabil dengan pertumbuhan ekonomi 5% dari tahun 2022 hingga 2024. Menurut Sri Mulyani, jika ditinjau dari neraca perdagangan terakhir mengalami surplus perdagangan yang artinya nilai ekspor Indonesia sebanyak 24,4$ miliar. Angka tersebut naik 10,2% ditengah ketidakseimbangan ekonomi dunia. Keterlibatan Indonesia dalam anggota BRICS ini karena pemerintah melihat program-program utamanya yang sesuai dengan kepentingan program kerja kabinet merah putih. Menlu Sugiono menambahkan bahwa, kesamaan tujuanya antara lain, pemberantasan kemiskinan, kecukupan pangan, serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.

Presiden Prabowo mengatakan bahwa ketertarikan Indonesia bergabung BRICS pada pertemuan KTT G20 November 2024 di Brazil karena memiliki tujuan yang sama. Menurutnya, kebijakan ekonomi suatu negara disusun untuk rakyatnya agar mendapatkan equal opportunity. Maka dari itu, negara harus berfokus pada self-sufficient di sektor seperti pangan, energi dan green energy untuk mendukung penanganan perubahan iklim. Namun setelah berlangsungnya KTT BRICS di Kazan muncul isu dedolarisasi dengan keluarnya mata uang BRICS. Washington diasumsikan hanya khawatir jika pengaruh Cina di dunia semakin kuat dan khususnya di kawasan Asia Pasifik dapat menggantikan posisi Amerika sebagai mitra penting. Namun dengan ancaman kenaikan tarif ini hanya menimbulkan kekacauan ekonomi global dan ini justru nantinya akan memberi peluang untuk Beijing semakin diakui dunia sebagai the new world leader.

Menurut data IMF, 5 negara asli BRICS sudah mencapai 33,67% GDP dunia dan bertambahnya mitra anggota BRICS diperkirakan sudah mencakup sebanyak kurang lebih 41% GDP atau sepertiga ekonomi dunia. Dan BRICS ini menjadi pusat kekuatan ekonomi dunia, termasuk produsen utama komoditas utama seperti minyak, gas, biji-bijian, daging, dan mineral. Selain itu bergabungnya sembilan negara baru merupakan negara dengan populasi besar dunia, salah satunya Indonesia negara populasi terpadat ke-4 dunia. Indonesia juga merupakan negara penghasil kelapa sawit, agricultur dan negara satu - satunya dunia penghasil terbesar nikel memberi peluang besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. 

Bayangkan bagaimana tidak BRICS menjadi sangat kuat ketika negara populasi besar seperti Cina, Indonesia, India, dan negara anggota BRICS lainya digabung hasil populasinya pasti sudah mencakup dari setengah populasi dunia. Bersatunya negara - negara berkembang dengan populasi, ekonomi besar, dan memiliki kapasitas produksi yang luar biasa, BRICS dapat diprediksikan akan mampu mereformasi ekonomi dunia. 

Diplomasi politik bebas aktif Indonesia mengacu pada kebebasan negara dan kepentingan nasional untuk menjalin kemitraan dengan berbagai negara, serta bersifat non-block tanpa  berpihak pada satu kubu tertentu. Seperti yang dikatakan Menlu Sugiono bahwa bergabungnya Indonesia dapat memajukan kepentingan bersama dan BRICS dapat dijadikan sebagai media memajukan negara berkembang. Dan hal ini juga merupakan implementasi dari politik luar negeri Indonesia yang bersifat bebas aktif. Artinya Indonesia bebas bergabung dengan organisasi multilateral negara manapun asalkan menguntungkan bagi kepentingan nasional. 

Bergabungnya Indonesia pada KTT BRICS ini bukan untuk mendukung Rusia atau Cina di tengah kompetisi geopolitik dan geoekonomi dunia. Karena nyatanya Indonesia masih aktif menjalin hubungan baik dengan negara barat, tujuan utamanya adalah mencari peluang untuk memajukan ekonomi dan  dapat mengurangi ketergantungan dominasi Barat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun