Perundungan tidak terbatas pada interaksi langsung di sekolah. Media sosial telah memberikan platform tambahan di mana perundungan bisa terjadi tanpa pengawasan langsung dari staf sekolah. Selain itu, perundungan online dapat menyebar dengan cepat dan mencapai korban bahkan di luar lingkungan sekolah.
4. Peran Individu
Tidak dapat dihindari bahwa setiap sekolah memiliki siswa dengan karakteristik dan latar belakang yang berbeda-beda. Meskipun upaya pencegahan perundungan dapat dilakukan di tingkat sekolah, tanggung jawab akhir untuk menghindari perilaku perundungan juga terletak pada individu, baik siswa maupun staf.
Meskipun menjadi tujuan utama yang diharapkan dapat terwujud, menciptakan sekolah yang sepenuhnya bebas dari perundungan mungkin merupakan tantangan yang sulit.Â
Meskipun demikian, dengan komitmen bersama dari guru beserta staf sekolah, siswa, orang tua, dan komunitas sekolah, serta dengan terus meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang masalah perundungan, setiap sekolah dapat menjadi lingkungan yang lebih aman dan nyaman baik bagi siswa maupun guru dan staf sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H