Mohon tunggu...
Olvia Nursaadah
Olvia Nursaadah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Meneliti, Mengabdi, Mengajar. Hobi: Nonton badminton, sepak bola, voly, baca, dan nulis apapun itu.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ketahui 5 Cara Mengatasi Productivity Anxiety!

30 Oktober 2023   13:00 Diperbarui: 30 Oktober 2023   13:42 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering merasa tidak produktif padahal udah mengerjakan berbagai hal?

Sering merasa bersalah saat istirahat sejenak dari rutinitas pekerjaan?

Jika kamu mengalami dua hal diatas bisa jadi kamu sedang mengalami productivity anxiety. Productivity anxiety adalah salah satu jenis kecemasan dimana muncul perasaan tidak pernah cukup dalam melakukan suatu pekerjaan. Productivity anxiety tidak bisa dibiarkan begitu saja karena akan berdampak buruk bagi kesehatan mental maupun kesehatan fisik.

Beberapa dampak buruk dari productivity anxiety diantaranya adalah stress, sulit konsentrasi, gangguan tidur, perasaan tidak berharga, bahkan bisa menyebabkan depresi.

Productivity anxiety suatu gangguan yang bisa diatasi bila ada kemaun untuk melakukan perbaikan. Bagaimana caranya mengatasi productivity anxiety?

Ini dia lima tips yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi productivity anxiety yang sedang kamu alami:

Berbagai sumber
Berbagai sumber

Susun Goals dan Skala Prioritas

Dengan menetapkan tujuan yang realistis dapat mengurangi tingkat kecemasan dan dapat memudahkan dalam mengelolanya. Kita mengetahui mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu, mana yang dikerjakan kemudian, dan mana pekerjaan yang dapat didelegasikan.

Berikut merupakan langkah-langkah untuk menerapkan tips ini:

  • Bagi pekerjaan menjadi langkah-langkah kecil
  • Susun goals besar yang ingin kamu capai menjadi langkah-langkah kecil yang mudah untuk dicapai, hal ini bertujuan agar kita tetap termotivasi dalam mencapai goals besar kita dengan langkah-langkah kecil.
  • Susun prioritas pekerjaan
  • Identifikasi pekerjaan-pekerjaan mulai dari yang paling penting atau mendesak hingga pekerjaan yang tidak mendesak.
  • Hargai setiap kemajuan yang telah kamu lakukan, walaupun itu kecil.

Lakukan Refleksi Diri

Melakukan refleksi diri atas apa yang sudah kita lalui menjadi kunci penting untuk memperbaiki diri, sebab untuk memperbaiki masalah kita harus mengetahui terlebih dahulu apa masalahnya. Luangkan waktu sejenak untuk melakukan refleksi, mengidentifikasi penyebab kecemasan yang tengah dialami dan apa pemicunya.

Untuk melakukan refleksi diri kamu bisa menerapkan beberapa teknik ini:

  • Catat setiap pemikiran dan emosi yang kamu rasakan.
  • Lakukan meditasi jika diperlukan.
  • Cari dukungan orang yang dapat kamu percaya untuk mengetahui sudut pandang lain.

Terapkan Manajemen Waktu

Efesiensi penggunaan waktu merupakan salah satu upaya dalam menurunkan tingkat productivity anxiety. Menggunakan waktu dengan efektif bukan berarti kamu harus terus bekerja, tetapi kamu mengetahui dan menyadari kapan waktu untuk bekerja dan beristirahat dari pekerjaan.

Untu menerapkan manajemen waktu kamu dapat menerapkan beberapa teknik ini:

  • Teknik podomoro. Teknik podomoro memiliki prinsip bahwa istirahat disela-sela belajar penting untuk menjaga fokus. Teknik ini biasanya menggunakan 25 menit untuk bekerja dan 5 menit waktu istirahat yang dilakukan secara berulang. Teknik ini digunakan untuk meningkatkan fokus dan menghindari kelalahan.
  • Time blocking. Teknik time blocking adalah teknik manajemen waktu dimana kita dapat membagi waktu menjadi berbagai blok kecil. Misalnya blok waktu dipagi hari untuk olahraga selama 30 menit yang artinya diwaktu tersebut kamu tidak mengerjakan apapun selain olahraga, kecuali ada hal yang mendesak.
  • Delegasikan tugas. Manajemen waktu lainnya kamu bisa juga menerapkan teknik dengan mendelegasikan tugas yang bisa dikerjakan oleh selain kamu, hal ini agar waktu kamu bisa digunakan untuk kepentingan lainnya. Misalnya, untuk waktu mencuci baju kamu delegasikan ke asisten rumah tangga, waktu yang harusnya mencuci kamu gunakan untuk prioritas lainnya.

Terima Kekurangan Diri

Perlu diingat bahwa kesempurnaan seutuhnya tidak akan bisa diraih, oleh karena itu keinginan untuk meraih kesempurnaan seringkali menjadi penyebab kecemasan. Untuk menurunkan tingkat productivity anxiety kurangi menuntut diri sendiri untuk sempurna dan terima segala kekurangan yang dimiliki diri sendiri.

Untuk bisa menerima kekurangan diri bisa menerapkan teknik-teknik berikut:

  • Self-love. Untuk menerima kekurangan diri sendiri adalah dengan cara kita mencintai diri sendiri. Hargai semua yang ada pada diri kita seperti halnya kita menghargai orang lain. Hindari kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, karena membandingkan diri akan menyulitkan kita untuk menerima kekurangan diri sendiri.
  • Hindari kecenderungan perfeksionis. Tidak ada yang bisa sempurna, apa yang menurut kita sudah sempurna pun terkadang ada saja kekurangannya. Untuk itu hindari perfeksionis karena perfeksionis menyulitkan kita untuk keluar dari perangkap kecemasan.
  • Berterimakasih pada diri sendiri
  • Hargai diri sendiri dan berterimakasih lah pada diri sendiri atas segala usaha yang telah dilakukan selama ini.

Terapkan Work-Life Balance

Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah menjadi kunci untuk menurunkan tingkat productivity anxiety. Untuk menerapkan work-life balance diperlukan kemampuan untuk menyeimbangkan waktu dan komitmen terhadap berbagai kegiatan yang telah kita susun.

Untuk bisa menerapkan work-life balance kamu dapat menerapkan teknik-teknik ini:

  • Terapkan jam kerja yang jelas. Terapkan batasan jam kerja yang jelas, jika selama ini jam kerja kamu tidak jelas bahkan melampaui jam kerja yang seharusnya, cobalah mulai saat ini terapkan jam kerja yang jelas. Dengan mengatur batasan jam kerja bisa membantu kamu dalam memprioritaskan mana pekerjaan yang harus segera diselsaikan dan mana yang diselsaikan kemudian.
  • Jadwalkan kegiatan khusus untuk diri sendiri
  • Salah satu ciri seseorang telah berhasil menerapkan work-life balance adalah dia memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Oleh karena ini kamu harus meluangkan waktu untuk diri sendiri, misalnya mengerjakan hobi, travelling, kumpul bareng keluarga atau teman-teman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun