Mohon tunggu...
Olvia Nursaadah
Olvia Nursaadah Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Meneliti, Mengabdi, Mengajar. Hobi: Nonton badminton, sepak bola, voly, baca, dan nulis apapun itu.

Selanjutnya

Tutup

Raket

Babak Belur Badminton Indonesia di Asian Games 2022

5 Oktober 2023   21:36 Diperbarui: 5 Oktober 2023   21:42 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset-2.tstatic.net/jatim/foto/bank/images/logo-asian-games-2022-hangzhou-china-jadi-tuan-rumah_20180904_143826.jpg

Pertama kali dalam sejarah gelaran pesta olahraga Asia tim badminton Indonesia tidak mampu menyumbangkan satupun medali bagi kontingen Indonesia, baik dari nomor beregu maupun perorangan.

Kegagalan di Asian Games 2022 ini semakin memperpanjang catatan buruk PBSI diera kepemimpinan Agung Firman Sampurna.

https://pbsi.id/wp-content/uploads/2021/12/android-chrome-512x512-1.png
https://pbsi.id/wp-content/uploads/2021/12/android-chrome-512x512-1.png

Tiga wakil yang berlaga di quarter final tak satupun yang mampu memenangkan pertandingan untuk melaju ke babak semi final. Bahkan dari tiga wakil tersebut kalah dalam dua game langsung, yang artinya tidak ada satu game pun yang mampu dimenangkan wakil Indonesia.

Satu kesamaan yang ditampilkan pada permainan Fajar/Rian, Ginting, dan Gregoria adalah mereka bermain tidak lepas, tekanan berat itu terlihat jelas dari raut wajah dan gestur pemain, hingga mereka tidak dapat mengeluarkan performa terbaiknya.

https://pbsi.id/wp-content/uploads/2023/10/Ginting_QF_Perorangan_AsianGames2022_PBSI_20231005.jpg
https://pbsi.id/wp-content/uploads/2023/10/Ginting_QF_Perorangan_AsianGames2022_PBSI_20231005.jpg

Ginting yang bermain melawan Li Shi Feng kalah dalam duel dua game langsung 13-21/17-21. Ginting gagal mempertahankan raihan medali perunggung pada Asian Games 2018 lalu. Sepanjang pertandingan Ginting terlihat gugup hingga akhirnya melakukan kesalahan sendiri. Li Shi Feng mampu keluar sebagai pemenang.

https://twitter.com/INABadminton/status/1709872170535649570/photo/1
https://twitter.com/INABadminton/status/1709872170535649570/photo/1

Gregoria yang menjadi satu-satunya harapan untuk menyelamatkan "muka" badminton Indonesia dimuka Asia, gagal meraih kemenangan. Permainan Gregoria tidak seperti biasanya, pada pertandingan ini kemampuan bermainnya seolah tertutup oleh "beban". Gregoria kalah melawan Aya Ohari dalam duel dua game langsung 10-21/19-21.

https://twitter.com/INABadminton/status/1709923030242341039/photo/1
https://twitter.com/INABadminton/status/1709923030242341039/photo/1

Pada wawancara yang dilakukan jurnalis PBSI setelah pertandingan Gregoria yang menjawab pertanyaan sambil menangis menuturkan, bahwa kunci pertandingannya ada pada game pertama, pada game pertama ia tegang merasa semua tekanan itu ada dipundaknya, hingga ia tidak mampu mengembangkan permainan dan lawan dengan leluasa mengontrol jalannya pertandingan.

https://pbsi.id/wp-content/uploads/2023/10/Gregoria2_QF_Perorangan_AsianGames2022_PBSI_20231005.jpg
https://pbsi.id/wp-content/uploads/2023/10/Gregoria2_QF_Perorangan_AsianGames2022_PBSI_20231005.jpg

Dari tiga wakil yang tersisa di quarter final secara ranking berada diatas lawan, secara H2H pun unggul. Tetapi pada pertandingan ini ranking dan H2H tidak berbicara banyak, mental pemain yang sudah terbebani dan tidak percaya diri akhirnya mengalahkan ranking dan H2H yang dimiliki.

Sejarah baru telah diukir oleh kepungurusan PBSI saat ini. Sejarah yang memilukan dan memalukan bagi Bangsa Indonesia.

Lantas sampai kapan federasi badminton Indonesia ini terus menutup mata dan telinga?

Jika sebelum-sebelumnya kebobrokan federasi masih bisa tertutup oleh prestasi para atlet, kali ini tidak. Kebobrokan itu sudah terlihat adanya dengan rentetan kegagalan juga sederet masalah lainnya yang sudah terbuka ke publik.

Atlet yang berkualitas juga harus didukung oleh kepengurusan federasi yang juga berkualitas. Federasi perlu pengurus yang benar-benar mau bekerja tidak hanya sekedar numpang nama jabatan.

Lekas "sembuh" badminton Indonesia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun