Mohon tunggu...
Olsen Van Egeten
Olsen Van Egeten Mohon Tunggu... -

Menatap masa depan dengan penuh harapan. Optimis adalah keteguhanku.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sepenggal Pengalaman Calon Kepala Daerah

3 Mei 2010   10:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:26 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

jaman ini jaman edan ,.,.., mungkin sepenggal syair lagu itu cocok untuk disimak sekarang, terutama bagi daerah yang sedang berencana mengadakan pemilukada,.,.,.,.  perlu disimak, begitu banyak calan kepala daerah yang entah kenapa? entah bagaimana? eh.... tau tau rame rame mencalonkan diri sebagai kepala daerah, uedaaaan kata orang jawa,...,.. ada yang artis ada pula pengusaha, ada pula politikus dadakan, namun itulah indonesiaku, yang semua serba evoria belaka.

ketika musim markus semua jadi pahlawan berantas markus, ketika musim reformasi , semua mengaku reformis, dan ketika musim korupsi semua rame rame korupsi, sehingga urutannya jadi mendekati puncak.

sekarang musim pencalonan kepala daerah semua merasa bisa, mampu, berpengalaman, namun kurang menyadari keterbatasan. namun ini adalah evoria positif dimana selama orde baru calon selalu satu, sekarang , jaman keterbukanaan, semua mau jadi calon, namun di erah ini  ternyata duit selalu menentukan,orang tidak memilih yang punya wawasan, punya pengalaman, namun masyarakat memilih yang punya duid, , walaupun mereka hanya memiliki sepenggal pengalaman, semoga jaman cepat berobah dan pola pikir juga berobah supaya bangsa ini jangan terjerumus lebih lama lagi, sehingga cerita seorang kepala daerah, yang memberikan SK kenaikan pangkat kepada PNS dari yang namanya esellon dua (2) naik esselon Tiga (3) tidak bakalan terjadi lagi,.,. biarlah cerita lucu itu hanayaa menjadi kenangan, dan tidak terulang lagi. semoga,.,.,.,.,.,.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun