Kondisi lingkungan yang rawan akan tindak kejahatan.
Mahasiswa yang selesai kuliah pada malam hari terutama bagi yang rumahnya jauh tetapi tidak mengindekos rawan sekali mengalami tindak kejahatan pada saat mereka pulang menuju rumah masing-masing.Â
Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang selesai kuliah pada pukul 21.00 WIB. Bagi mahasiswa yang tinggal di indekos mungkin hanya memerlukan waktu yang tidak terlalu lama untuk kembali ke indekosnya.
Berbeda dengan mahasiswa yang tidak menyewa indekos memerlukan waktu lebih lama untuk kembali ke rumah. Mahasiswa harus lebih waspada saat pulang kuliah karena banyaknya peristiwa kejahatan malam seperti begal, geng motor, tawuran, dan masih banyak lagi. Menurut laman www.detik.com berdasarkan data BPS, kejahatan terjadi paling banyak saat malam hari.
Ketiga poin di atas hanya beberapa kekurangan kuliah hingga malam hari. Ada beberapa hal yang bisa diatasi seperti lebih baik lagi dalam hal mengatur waktu contohnya seperti selalu mencicil mengerjakan tugas yang telah diberikan agar tidak menumpuk dengan membuat skala prioritas tugas manakah yang mendekati tenggat pengumpulan.Â
Namun, kondisi lingkungan ketika malam hari memang sangat rawan apalagi untuk seorang perempuan karena perempuan sering menjadi korban dari kejahatan. Kuliah hingga malam hari juga membuat mahasiswa sulit berkonsentrasi apalagi saat mata kuliah yang terakhir.Â
Hal itu seringkali membuat komunikasi antara dosen dan mahasiswa menjadi tidak efektif karena apa yang disampaikan dosen cenderung sulit ditangkap akibat faktor tubuh yang sudah lelah.Â
Dosen juga ada yang dari pagi hingga malam berada di kampus dan pasti mengalami kelelahan, walaupun demikian beliau tetap profesional dalam menjalankan tugasnya. Harapannya, semua mahasiswa bisa kuliah sejak pagi hingga siang atau sore saja karena hal itu berpengaruh terhadap daya serap mahasiswa pada materi atau ilmu yang disampaikan oleh dosen.
Kekurangan kuliah di jam malam perlu dipertimbangkan oleh pihak penyelenggara yaitu perguruan tinggi. Kekurangan di atas menjadi sebuah tantangan bagaimana cara mengatasi atau mencari solusi yang terbaik agar semuanya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.Â
Kekurangan tersebut tidak boleh dijadikan sebagai sebuah hambatan, melainkan bisa dijadikan sebagai dorongan agar lebih bersemangat lagi karena untuk menjemput mimpi perlu adanya perjuangan dan pengorbanan yang tentunya hal itu tidaklah mudah.
Oleh:Â