Gandhi tetap menjadi simbol besar perlawanan damai di India dan dunia, krisis kepercayaan yang muncul selama perjuangan kemerdekaan mempengaruhi arah politik di India. Ketidakpercayaan antara kelompok Hindu dan Muslim semakin meningkat menjelang kemerdekaan, yang pada akhirnya mengarah pada pembagian India menjadi dua negara, India dan Pakistan, pada 1947. Pembagian ini disertai dengan kekerasan besar-besaran, pembunuhan, dan pemindahan massal penduduk yang menandai salah satu tragedi besar dalam sejarah India.
Perpecahan ini mempengaruhi Gandhi secara pribadi, karena ia melihat impian akan negara India yang bersatu dan damai terpecah begitu saja. Meskipun ia tetap berusaha untuk menyatukan dua pihak hingga akhir hayatnya, ketegangan yang telah berkembang selama bertahun-tahun tidak dapat dihindari. Bahkan, ketidakpercayaan ini juga membuat banyak orang mulai meragukan kemampuan Gandhi untuk menjaga kesatuan negara.
4. Warisannya yang Kompleks
Setelah kemerdekaan India pada 1947, Gandhi tetap dihormati sebagai "Bapak Bangsa", namun warisannya juga dipengaruhi oleh banyaknya konflik internal yang terjadi selama perjuangannya. Banyak orang India yang merasa bahwa meskipun ia berhasil mengusir penjajah, cara-cara kompromistis Gandhi sering kali dianggap mengorbankan aspirasi politik beberapa kelompok, baik itu Hindu radikal maupun Muslim. Ketidakpercayaan yang muncul dalam hubungan Gandhi dengan pemimpin politik lainnya menciptakan keretakan yang mempengaruhi politik India setelah kemerdekaan.
Namun, meskipun mengalami krisis kepercayaan, Gandhi tetap dihargai sebagai simbol perlawanan non-kekerasan dan menjadi inspirasi bagi banyak gerakan kemerdekaan di seluruh dunia. Prinsip-prinsip yang ia ajarkan tentang perjuangan tanpa kekerasan tetap relevan dalam konteks politik global hingga hari ini.
Kesimpulan
Krisis kepercayaan yang dialami Gandhi dalam perjuangan kemerdekaan India menggambarkan betapa rumitnya perjuangan politik yang melibatkan banyak kelompok dengan kepentingan yang berbeda. Meskipun Gandhi berjuang untuk kemerdekaan dengan prinsip non-kekerasan dan persatuan, ia tidak bisa menghindari ketegangan dengan rekan-rekan politiknya yang memiliki pandangan berbeda. Ketidakpercayaan ini berujung pada perpecahan besar antara Hindu dan Muslim, serta pemimpin politik yang merasa kecewa dengan pendekatannya yang dianggap terlalu moderat. Namun, meskipun demikian, warisan Gandhi tetap menjadi bagian penting dalam sejarah perlawanan terhadap penindasan, dengan pesan damai yang masih menggema di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H