Beberapa waktu terakhir, di tengah maraknya tren furnitur minimalis muncul material baru yang mulai diminati masyarakat, yaitu si kayu mindi. Banyak mebel minimalis yang berganti haluan menggunakan kayu mindi karena karakteristiknya yang menarik.Â
Selain karena pesona serat kayu yang indah berwarna kuning kecoklatan, kayu ini ringan dan menjadi pengganti kayu jati. Kayu Mindi sendiri merupakan kekayaan lokal Indonesia yang dibudidayakan di negara-negara tropis seperti India dan Myanmar.Â
Kayu mindi memiliki sifat adaptif sehingga memungkinkan untuk ditanam di lingkungan yang memiliki kondisi tropis berbeda, di alam terbuka maupun di hutan belantara. Lingkungan memengaruhi karakteristik dan warna dari kayu mindi.
Kayu mindi banyak digemari masyarakat dan pengrajin mebel karena beberapa karakteristiknya, yaitu :
Unggul dalam segi estetika. Kayu mindi sangat unggul dalam segi estetika, dari pola serat yang terlihat jelas dan pori-pori besar membuat kayu ini memiliki pangsa pasar yang spesifik. Kebanyakan pasar ekspor sangat menyukai kayu mindi yang terlihat antik ini.
Permukaan kayu yang halus. Selain karena warna dan corak kayu yang hampir sama dengan kayu jati, kayu mindi juga tidak kalah halus permukaannya. Hal ini membuat kayu mindi menjadi material utama pembuatan kayu veneer. Selain itu, permukaan kayu yang halus juga mempermudah proses pengolahan kayu menjadi mebel interior.
Bobot kayu yang sangat ringan. Walaupun kayu mindi ringan, tetapi dari segi ketahanan kayu mindi termasuk dalam kategori ketahanan II-III yang hampir setara dengan kayu mahoni , sungkai, dan meranti merah. Bobot kayu yang ringan ini mempermudah pemindahan mebel pada rumah tinggal.
Finishing kayu yang mudah. Berbagai macam variasi finishing dapat diterapkan pada kayu mindi. Finishing kayu yang menjadi tren yaitu finishing rustic yang membuat mebel terkesan antik dan unik. Akibatnya, mebel interior ini dapat bersaing di pasar internasional karena tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, tetapi juga masyarakat internasional.
Harga yang relatif murah dan terjangkau. Dari sekian keunggulan kayu mindi, terdapat beberapa kesamaan dengan kayu jati. Tetapi kayu mindi ini dapat diperoleh dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan kayu jati.