Mohon tunggu...
Olivia SuryaNingsih
Olivia SuryaNingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga

Olivia Surya Ningsih, biasa dipanggil Olive, adalah seorang mahasiswa baru program studi Hubungan Internasional di Universitas Airlangga, Surabaya. Lahir pada 22 November 2005 di Bangkalan, Madura, Olive memiliki minat yang kuat dalam dunia komunikasi dan analisis perilaku konsumen. Selain aktif dalam akademik, Olive juga memiliki hobi menonton drama serta membaca novel dan komik. Sebagai seorang mahasiswa, Olive berkomitmen untuk mengeksplorasi berbagai tema menarik yang dapat memengaruhi generasi muda di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fenomena FOMO di Indonesia: Dari Cromboloni, Labubu, Hingga Coklat Dubai

9 Desember 2024   08:33 Diperbarui: 9 Desember 2024   11:36 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Battle Coklat Dubai Tasyi Athasyia (Sumber: Channel YouTube Tasyi Athasyia)

Melihat pola yang berulang pada produk-produk viral, tampaknya FOMO akan terus menjadi bagian dari budaya konsumen di Indonesia. Produk baru dengan elemen eksklusif dan didukung oleh influencer marketing yang kuat kemungkinan besar akan terus menciptakan siklus FOMO di masa depan. 

Pada akhirnya, dari dalgona coffee hingga coklat Dubai, fenomena FOMO di Indonesia menunjukkan bagaimana social influence dapat memengaruhi perilaku konsumen dalam jangka panjang. Ketika FOMO telah melekat dalam budaya konsumen, tren ini mungkin akan terus bergulir dengan produk-produk baru yang siap mengisi ruang di hati dan media sosial masyarakat. 

Referensi  

1. We Are Social & Hootsuite. (2024). Digital 2024: Global Overview Report. 

2. Akademi Konsumen Indonesia. (2023). Laporan Tren Konsumen Indonesia. 

3. Dr. Rizky Darmawan. (2023). Psikologi Konsumen Indonesia. 

4. Euromonitor International. (2023). Tren Konsumen Asia Tenggara. 

5. Statista. (2023). "Valuasi Produk Edisi Terbatas di Pasar Sekunder." 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun