Mohon tunggu...
Olivia Margareta Purnama
Olivia Margareta Purnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur

Kumpulan tulisan yang ada di berita ini, merupakan laporan terhadap kegiatan Kampus Mengajar yang saya ikuti untuk konversi 20 sks

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memberantas Buta Literasi dan Numerasi di Masa Pandemi

31 Maret 2022   09:08 Diperbarui: 31 Maret 2022   09:10 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Indonesia sedang membutuhkan bantuan berbagai pihak untuk bergerak secara sinergis menyukseskan pendidikan nasional. Gerakan ini dapat dilakukan oleh siapapun termasuk mahasiswa untuk membantu sekolah, khususnya jenjang SD untuk memberikan kesempatan belajar optimal kepada semua peserta didik dalam kondisi terbatas dan kritis selama pandemi. Gerakan ini dapat dilakukan oleh siapapun termasuk mahasiswa untuk membantu sekolah, khususnya jenjang SD untuk memberikan kesempatan belajar optimal kepada semua peserta didik dalam kondisi terbatas dan kritis selama pandemi. Kampus Mengajar adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang melibatkan mahasiswa di setiap kampus dari berbagai latar belakang pendidikan untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah, khususnya pada jenjang SD dan memberikan kesempatan kepada mereka belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Salah satu sekolah yang termasuk kategori 3T adalah SDN Sepatan 3 yang berlokasi di Jl Raya Mauk Km 11 Sepatan, Sepatan, Kec. Sepatan, Kab. Tangerang Prov. Banten . SDN Sepatan 3 merupakan sekolah berakreditasi B yang memiliki murid kurang lebih 567 murid, dan memiliki 20 rombongan belajar. Dengan kelompok Kampus Mengajar yang sudah ditentukan, saya mewakili Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur bersama 3 rekan mahasiswa yang berasal dari institusi lain bertekad untuk berkontribusi dalam meminimalisasi permasalahan dan meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran di Indonesia. Keterbatasan akses dan sarana prasarana, minimnya kemampuan para guru untuk mengoperasikan teknologi, tidak tersedianya perpustakaan atau pojok baca yang terbengkalai berserakan, serta minimnya kemampuan siswa dalam hal literasi dan numerasi dari kelas 1-6 merupakan fokus permasalahan utama yang akan kami tingkatkan dan perbaiki.

Setelah mengidentifikasi berbagai fokus permasalahan, saya dan rekan kelompok berdiskusi dan menemukan solusi untuk membantu mempermudah siswa-siswi di SDN Sepatan 3, terutama pada siswa yang kemampuan literasi atau membacanya cukup tertinggal, dengan begitu saya menghadirkan program "Pojok Literasi dan Numerasi" dengan harapan bisa meminimalisasi dan menyelesaikan permsalahan tersebut. Program Pojok Literasi dan Numerasi merupakan kegiatan berupa pendampingan atau pembinaan kegiatan membaca secara intensif di luar jam pembelajaran sekolah dengan kegiatan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Kegiatan pendampingan tersebut tidak hanya dilakukan dengan menggunakan media buku saja, melainkan dikombinasikan dengan penggunaan aplikasi teknologi yang cukup relevan bisa membantu meningkatkan kemampuan membaca siswa. Selain itu dengan keterbatasan jam pembelajaran di masa pandemi seperti pergantian hari taitu Senin, Rabu, Jumat untuk kelas ganjil (1,3,5) dan jam pembelajaran dibagi menjadi 2 sesi tiap kelas maka siswa belajar dirumah menggunakan video pembelajaran guna tetap membantu kegiatan pembelajaran murid di rumah yang didampingi oleh orang tua.

Salah satu murid yang mengikuti program ini adalah Feri. Feri merupakan salah satu siswa di SDN Sepatan 3 yang mengikuti program Pojok Literasi. Kini, Deni duduk di bangku kelas 3 bersama 20 siswa yang lainnya. Meski kini ia duduk di bangku kelas 3, kemampuan literasi atau membacanya sangat dibawah rata-rata teman-temannya dan belum mengenal alfabet . Meskipun begitu, keinginannya untuk belajar dan memahami pelajaran sangatlah membara. Kemampuannya yang sedikit tertinggal dibandingkan dengan teman temannya ,membuat ia tidak pernah merasa minder untuk mencoba dan belajar untuk menyeimbanginya. Selain itu beberapa video pembelajaran yang diunggah pada platform Youtube dan dibagikan pada Grup WhatsApp saat kegiatan pembelajaran diadakan dirumah masing-masing juga membantu para orang tua mengajari dan membantu pembelajaran.

dokpri
dokpri

Setelah kegiatan ini selesai, peserta Kampus Mengajar dapat mengembangkan kapasitas keilmuan, mendarmabaktikan keahlian sesuai kompetensinya untuk mengerahkan dan menjadi pencerah bagi masyarakat kampus, masyarakat di sekitar tempat tinggalnya dan masyarakat secara umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun