Mohon tunggu...
Olivia Nadya Lestari
Olivia Nadya Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN "Veteran" Jakarta

Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Overthinking Dalam Pemilihan Jurusan Kuliah dan Dampaknya Pada Pengambilan Keputusan

13 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   13:22 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedang mengalami overthinking Sumber: manado.tribunnews.co Mental, https://health.tribunnews.com/2022/11/01/terlalu-banyak-berpikiran-negat

Pengambilan keputusan dalam memilih jurusan kuliah adalah salah satu keputusan penting yang akan dihadapi oleh para calon mahasiswa. Keputusan ini tidak hanya menentukan arah pendidikan mereka, tetapi juga memengaruhi jenjang karir dan kehidupan masa depannya. Namun, proses pengambilan keputusan ini seringkali dihadapi dengan fenomena overthinking, yaitu perilaku atau bias yang biasa terjadi pada seseorang yang melibatkan proses berpikir yang umumnya dialami oleh manusia (Yulianti, dkk., 2022). Hal tersebut menyebabkan individu merasakan berbagai perasaan serta masalah internal yang membuat diri mereka terus-menerus mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan perasaan tidak yakin. Sehingga, proses ini menunjukkan bagaimana komunikasi intrapersonal mampu memengaruhi cara individu memproses informasi, membentuk keputusan, dan menanggapi tekanan lingkungan. Pada dasarnya, overthinking dalam memilih jurusan juga seringkali melibatkan komunikasi intrapersonal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri kita sendiri, seperti berbicara dengan diri sendiri, mengamati, dan mempersepsikan lingkungan sekitar (Kustiawan, dkk., 2022). Studi oleh APA (American Psychological Association) menunjukkan bahwa 70 persen remaja merasa cemas yang berlebihan tentang masa depan. Hal ini termasuk dalam pemilihan jurusan kuliah, overthinking seringkali muncul akibat tekanan dari berbagai faktor, seperti harapan keluarga, opini orang, dan informasi yang berlebihan dari media sosial.

Hal tersebut menyebabkan individu lebih sering terjebak dalam pemikiran yang berulang dan sulit untuk membuat sebuah keputusan dengan yakin. Selain itu, overthinking juga sangat berkaitan dengan komunikasi intrapersonal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam diri kita sendiri, termasuk berbicara dengan diri sendiri, melihat, dan mempersepsi lingkungan kita secara mental dan emosional. Jika dilihat dari psikologi komunikasi Jalaludin Rakhmat berpendapat bahwa komunikasi batin adalah proses pengelolaan informasi yang termasuk pikiran, ingatan, persepsi, dan penginderaan. Sedangkan menurut Jurgen Ruesch dan Gregory Bateson berpendapat bahwa komunikasi batin adalah jenis khusus dari komunikasi interpersonal. Secara khusus, komunikasi intrapersonal mencakup tempat di mana diri kita memiliki kemampuan untuk berimajinasi, bermimpi, memahami, dan memecahkan masalah didalam pikiran kita. Namun, proses komunikasi ini meskipun terjadi secara alami, dapat berubah menjadi kontraproduktif ketika individu tidak mampu mengelola kondisi tersebut dengan baik dan bijak. 

Overthinking dalam pemilihan jurusan kuliah merujuk pada kecenderungan individu untuk terus - menerus merenungkan dan menganalisis pilihan jurusan kuliah, yang pada akhirnya tidak mendapatkan solusi yang memuaskan. Overthinking dapat dianalisis melalui perspektif teori komunikasi intrapersonal yang berfokus pada dialog internal dalam diri seseorang. Namun, ketika dialog internal ini tidak terkelola dengan baik, overthinking dapat membawa dampak negatif yang signifikan pada pengambilan keputusan. Salah satu dampaknya adalah paralisis analisis, yaitu kondisi di mana individu tidak mampu mengambil keputusan karena terlalu banyak pertimbangan yang saling bertentangan. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata individu menghabiskan 1 sampai 2 jam sehari memikirkan masalah secara berlebihan tanpa mengambil tindakan. Akibatnya, keputusan yang diambil seringkali tidak rasional, karena didasarkan pada rasa takut daripada pertimbangan peluang atau potensi yang ada. Selain itu, overthinking juga meningkatkan tingkat stres dan kecemasan, yang dapat menghambat kemampuan individu untuk berpikir jernih dan menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Kondisi ini sering kali menyebabkan ketidakstabilan emosional, sehingga saran dari orang lain pun cenderung diabaikan atau dianggap tidak relevan. 

Dampak negatif overthinking tidak hanya terbatas pada aspek emosional, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik. Overthinking sering kali dikategorikan sebagai gangguan psikologis (psychological disorder) karena mampu memicu kecemasan berlebih (anxiety), yang dapat berujung pada gejala fisik seperti kelelahan, sulit tidur, atau bahkan gangguan pencernaan (Fakhir, 2019 dikutip Sofia; dkk, 2020). Kondisi ini dikenal pula dengan istilah analysis paralysis, yakni situasi di mana seseorang terus-menerus memikirkan suatu masalah tanpa mampu menemukan solusi yang konkret. Akibatnya, individu menjadi terjebak dalam lingkaran pemikiran yang berulang tanpa progres nyata.

Mengingat dampak signifikan dari overthinking, penting untuk memahami peran komunikasi intrapersonal dalam kondisi ini, terutama terkait pemilihan jurusan kuliah. Penulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi intrapersonal, bagaimana proses tersebut dapat memicu overthinking, serta dampaknya terhadap pengambilan keputusan. Dengan menelusuri hubungan ini, diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih mendalam serta strategi efektif untuk membantu individu mengelola pemikiran mereka secara lebih produktif. Pendekatan yang tepat dalam mengatasi overthinking tidak hanya berkontribusi pada pengambilan keputusan yang lebih baik, tetapi juga mendukung keseimbangan mental dan emosional dalam menghadapi tantangan masa depan.

Tips Memilih Jurusan Kuliah Sumber : https://www.imandiri.id/tips-memilih-jurusan-kuliah/ 
Tips Memilih Jurusan Kuliah Sumber : https://www.imandiri.id/tips-memilih-jurusan-kuliah/ 

Strategi yang efektif dalam menghadapi overthinking saat memilih jurusan, diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Mencari Informasi yang Relevan 

Saat merasa overthinking seperti ini, diri kita sendiri harus memiliki keinginan dan inisiatif untuk mencari informasi lebih untuk menjadi bahan pertimbangan. Sebaiknya saat mencari informasi kepada orang yang sudah terpercaya, seperti guru BK dan keluarga yang memang ahli dalam bidangnya agar dapat menjadi tempat konsultasi.

  1. Penyusunan Prioritas 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun