Mohon tunggu...
OLV Love
OLV Love Mohon Tunggu... -

Sedang bersemayam di http://ekonomgila.blogspot.com/, teutep KOMENsiana sejati!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Be Persistent!

12 November 2010   02:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:41 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Persistent by dictionary.com --> ada lima definisi. Yah inti-intinya sih: tahan lama/berulang-ulang secara konstan, tahan banting, tahan uji... yah begitulah...

Menyadari sandungan terbesar

Satu kata itu yang selama ini aku ga punya: PERSISTENT. Akhirnya aku dapet juga kata itu. Saking susahnya untuk mengatakan apa sih yang selalu buat aku ga bisa maksimal? Aku ga tahan banting, bukannya bosenan. Karena kalau mau dibilang bosen, ada kalanya aku bisa excited banget dan ada kalanya aku down banget, kayak nggak ada sesuatu lagi yang bisa aku lakukan (di saat yang terjadi jauh banget dari perkiraan aku). Aku bukannya jenuh, tapi pengen melarikan diri dan nggak mau menghadapi masalah (selalu mencari jalan yang gampang).

Oh ya, mungkin berkaitan dengan apa yang selama ini hanya muter2 di perasaan dan pikiran aku, susah banget buat ngungkapinnya. FYI, nulis begini membantu aku untuk mengungkapkan pikiran aku. Kalo aku ngetik bukan dibaca orang lain biar ngerti seperti apa yang aku maksudkan, aku juga bingung mau ngetik apaan, jadi apa yang aku rasain dan pikirin hanya muter-muter di hati dan otak aku.

Hal itu adalah aku ga termotivasi untuk ngerjain sesuatu yang ga jelas tujuannya. Sekalipun jelas, kalau step-nya ga jelas, aku bakalan take-my self-back. That’s way kenapa kalau aku maen game bisa getol, karena tujuannya jelas! Eh, maksudnya  sih yah kalo game yang udah nggak jelas bgt pasti aku tinggal (yaaah seperti game-game yang kita harus memecahkan misteri dan bukan hanya sekedar cepet-cepetan).

Sama pas kerja, kalau udah dikasih hint ma SPV aku, rasanya semangat lagi, kalau nggak yaaah males abis, eh bukan males, cuman nggak mau berusaha dengan giat karena nggak pingin cape-cape tapi hasil nol, ga mau menghadapi masalah2 sendirian, intinya itu nggak PERSISTENT. Gilak yah, di umur 23 tahun baru aku menemukan apa kekurangan terbesar aku. Thank’s God nggak krn aku menyadarinya?

Lack of Focus

Satu artikel yang sempat menggiring saya tentang arah yang sama, hanya saja bahasanya berbeda, bukan nggak PERSISTENT, tetapi LACK OF FOKUS.

Dijelaskan oleh Anthony, bahwa ada tiga penyebab kegagalan: bimbang (lack of confidence), bosan (lack of focus), dan bingung (lack of direction). Orang bimbang karena MERASA nggak mampu untuk melakukan, ini bukan saya. Orang bosan karena SEMANGAT kendor, awalnya berapi-api tapi berapa lama api itu tetap menyala? Saat ada angin bertiup kencang padam euy. Saya merasa termasuk orang yang GAGAL karena BOSAN. Tentang bingung, karena tau tujuan tapi nggak tau cara nyampai ke sana, saya rasa siiiih yah, kalau memang saya niat ngerjain sesuatu pasti kreatif kok mencari cara biar terwujud, asal nggak padam aja semangatnya.

Tentang bosan, ada satu hal lagi yang hampir mirip, yaitu: perhatiannya mudah teralih (kok jadi sesi membongkar kekurangan diri ya?), mungkin karena habit bekerja saya yang tidak sistematis dan harus quick respon, misalnya: sedang ngerjain A, tapi ditanya B, bisa sih langsung connect ke B, masalahnya keterusan ngurusin B dan ngelupain A. Konon katanya (maaf lupa baca di mana) orang jaman sekarang nggak fokus karena pengaruh habit kita berinternet. Bener juga sih lagi buka apa terus loading, kita pindah dulu ngerjain yang lain. Belum lagi ditambah dengan aktifitas sambil mendengarkan musik atau ngobrol ditelpon kita.

Dari artikel itu juga saya dapat self-help (semoga berguna yang merasa sama seperti saya), dan so far saya lakukan dan cukup membantu. Untuk kerjaan/ide, aku tulisin dan nantinya akan aku lihat kembali apakah aku sudah melakukan yang aku tulisin, atau kalau nyadar lagi nggak fokus, aku liat catetan seharusnya-aku-ngapain-itu. Cara lain: mengikatkan diri kepada orang lain, dalam soal kerjaan, aku langsung perkirakan ngerjainnya berapa lama dan janjiin kapan aku bisa kelarin (bisa deh kelar tanpa menunda-nunda). Ada satu lagi yang aku tambahin sendiri: kalau bisa ngerjain satu hal aja dalam satu waktu, misalnya: kerja nggak sambil denger musik, browsing juga maksimal 2 hal aja, lumayan membantu buat lebih fokus :)

***

Artikel terkait: FOKUS, Serap-Ingat-Lakukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun