Mohon tunggu...
Olivia Ibrilla
Olivia Ibrilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiawa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pendidikan Matematika

Mahasiswa Pendidikan Matematika, Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apakah Agenda Presiden Indonesia dalam Mengatasi Pemanasan Global?

10 Desember 2024   14:10 Diperbarui: 10 Desember 2024   15:39 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6 Inovasi Teknologi: Mendorong penelitian dan pengembangan teknologi ramah lingkungan yang dapat membantu mengurangi emisi dan dampak perubahan iklim.

7 Kebijakan dan Regulasi yang Ketat: Mengimplementasikan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengurangan emisi, termasuk insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi hijau.

8 Dukungan terhadap Kebijakan Internasional
Indonesia berkomitmen untuk mendukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menjalankan aksi iklim global.
Jokowi juga menekankan pentingnya sinkronisasi kebijakan antara negara maju dan berkembang untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi perubahan iklim.

9 Peran Generasi Muda
Presiden Jokowi mengakui pentingnya peran generasi muda dalam agenda perubahan iklim.
Melalui berbagai inisiatif, generasi muda diajak untuk berkontribusi dalam aksi iklim dan pengembangan energi bersih.

10 Langkah Global untuk Penanganan Dampak Perubahan Iklim
Jokowi menyerukan langkah-langkah luar biasa untuk menangani dampak perubahan iklim secara global.
Ia menekankan perlunya kolaborasi internasional untuk mengatasi tantangan yang dihadapi akibat perubahan iklim. 

Apa yang membuat terjadinya pemanasan global?

Pemanasan global adalah fenomena peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi yang disebabkan oleh berbagai faktor, terutama aktivitas manusia. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya pemanasan global:

1 Emisi Gas Rumah Kaca:
Karbon Dioksida (CO2): Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas) untuk energi, transportasi, dan industri. Penebangan hutan juga mengurangi kemampuan Bumi untuk menyerap CO2.
Metana (CH4): Dihasilkan dari kegiatan pertanian (terutama dari peternakan), pembuangan sampah, dan produksi energi. Metana memiliki potensi pemanasan yang jauh lebih besar dibandingkan CO2 dalam jangka pendek.
Nitrogen Oksida (N2O): Dihasilkan dari penggunaan pupuk nitrogen dalam pertanian dan proses industri.

2 Deforestasi: Penebangan hutan untuk pertanian, pemukiman, dan kegiatan industri mengurangi jumlah pohon yang dapat menyerap CO2, sehingga meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

3 Perubahan Penggunaan Lahan: Konversi lahan alami menjadi lahan pertanian atau perkotaan mengganggu ekosistem dan mengurangi kemampuan Bumi untuk menyerap karbon.

4 Industri dan Transportasi: Aktivitas industri dan transportasi yang bergantung pada bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun