Mohon tunggu...
Olivia Gabriela Gultom
Olivia Gabriela Gultom Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Bersekolah di SMA Negeri 1 Padalarang.

A mediocre.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resesi 2023 Bikin Kita untuk Menabung?

18 Oktober 2022   15:08 Diperbarui: 18 Oktober 2022   17:28 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Pinterest

Resesi ekonomi yang roman-romannya akan terjadi di tahun 2023 kini tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat, karena isu ini memiliki dampak yang cukup besar bagi skala internasional maupun nasional. Resesi ekonomi biasanya terkait dengan adanya penurunan harga atau deflasi, atau sebaliknya, kenaikan harga yang tajam atau inflasi dalam proses yang disebut stagflasi.

Menurut pengamat perbankan, keuangan, dan investasi, faktor terbesar yang memicu terjadinya resesi ekonomi ialah konflik Rusia-Ukraina beberapa bulan silam yang memberikan dampak cukup signifikan bagi perekonomian dunia. Banyak pakar ekonomi yang memprediksi bahwa Indonesia akan terkena dampak tersebut dan mengalami resesi di tahun 2023.

Bhima Yudhistira, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan anjlok di bawah lima persen jika resesi ekonomi dunia itu benar-benar terjadi di Indonesia. Lalu, apakah yang mesti masyarakat Indonesia lakukan apabila pada tahun 2023 resesi itu terjadi?

Andy Nugroho, perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, menyampaikan pendapatnya saat diwawncarai oleh Kumparan. Ia mengatakan bahwa hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi pembelanjaan yang tidak terlalu penting, kemudian dialihkan dalam bentuk tabungan maupun dana darurat. Andy pun menyarankan untuk memperbanyak cash di dalam tabungan kita.

"Yang bisa dikurangi itu jajan-jajan seperti kopi, boba tea, cemilan-cemilan itu di-hold dulu, uangnya dialihkan perbanyak cash," katanya.

Kendati demikian, pemerintah pun juga masih berusaha semaksimal mungkin untuk menekan inflasi agar resesi ekonomi tidak terjadi di 2023. Pemerintah mengatakan mata uang dan pasar saham domestik Indonesia berada dalam posisi yang lebih baik dibanding negara-negara Asia lainnya sepanjang 2022. Para analisis mengatakan hal ini terjadi karena ekspor komoditas Indonesia yang kuat.

Masih banyak prediksi-prediksi mengenai isu resesi ekonomi ini, pun tidak akan ada salahnya pula apabila kita mengikuti anjuran pemerintah untuk menabung dan menyiapkan dana darurat dari jauh-jauh hari untuk menghindari kemungkinan terburuk dari isu ini. Jadi, apakah tahun depan kita mampu bertahan dari resesi? Atau justru jatuh di dalam kemiskinan karena terkena dampak dari inflasi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun