Mohon tunggu...
Olivia Erviani
Olivia Erviani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bontang Punya Cerita

13 Juni 2016   10:26 Diperbarui: 13 Juni 2016   10:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bontang kuala terletak di bagian timur Kota Bontang dan berhadapan langsung dengan Selat Makasar. Bontang Kuala merupakan perkampungan diatas laut yang semua penghuninya adalah penduduk Kota Bontang itu sendiri. Bangunan yang ada semua terbuat dari kayu ulin seperti rumah tinggal, halaman, akses jalan, tempat ibadah, gedung olah raga, serta ruang terbuka.

Bontang Kuala merupakan daaerah wisata laut yang menawan yang ramai dikunjungi wisatawan. Sore hari adalah waktu yang sangat tepat apabila ingin menikmati suasana pemandangan laut dengan bersantai sambil menikmati hidangan khas kota Bontang. Terdapat pula wisata kuliner yang terdiri dari restoran dan kafe dengan menu yang beraneka macam masakan dan minuman khas, makanan khas kota Bontang ini sendiri sambal gami, sangat lezat. Restoran dan kafe ini berada di atas air dan menpunyai cirri khas masing-masing. Di Bontang Kuala ini para pengunjung dimanjakan dengan pemandangan alam terbuka dan similar angin dari arah laut serta dapat menikmat keindahan sunset.

Semua rombongan hanyut dengan keindahan yang ditawarkan di Kota ini. Ada yang rela berpanas panasan untuk berfoto di ujung dermaga, ada pula yang duduk – duduk di restoran atau kafe menyantap hidangan yang telah mereka pesan dan sembari berbincang dengan teman-teman lain. Semua sangat terasa ikut terbawa oleh suasana disini. Semua anggota berbaur jadi satu disini, yang biasa di kampus jarang bertegur sapa dan canggung satu sama lain disini mereka bebas berekspesi. Perjalanan akhir kuliah yang jika digambarkan sangat lebih dari kata menyenangkan.

Tibalah diakhir perjalanan pukul 18.10 semua rombongan kembali menuju depan kampung nelayan, satu per satu anggota menaiki bis masing-masing. Ketua seluruh bis kembali memeriksa anggotanya agar tidak ada satupun yang tertinggal. Perjalanan pulang dimulai.

Seperti sebelumnya sama seperti saat keberangkatan dari Samarinda menuju Bontang, saya duduk di kursi paling belakang dengan posisi di tengah di apit kanan kiri oleh kedua teman laki-laki saya. Sama seperti saat keberangkatan tidak banyak yang dilakukan di dalam bis lima ini, hanya keheningan. Belum beberapa menit diperjalanan saya sudah tertidur, faktor kelelahan. Selain perjalanan di Kota Bontang yang sangat menyenangkan, di dalam bis menuju pulang ini pun tidak kalah menyenangkan. Sama seperti saat keberangkatan disebelah kiri saya telah duduk seorang laki-laki yang bukan hanya sekedar teman bagi saya. Disepanjang perjalanan yang berlubang penuh guncangan sama seperti saat keberangkatan saya merasa aman dengan seorang disebelah kiri saya. Kali ini berbeda pada saat keberangkatan, saya merasa bukan hanya sekedar aman melainkan nyaman.

Tibalah tepat pada pukul 21.20 rombongan bis 5 sampai di Samarinda kembali berhenti ditempat pemberangkatan tadi, gedung Dekanat. lalu disusul oleh rombongan dosen-dosen. Bis 1, 2, 3, dan 4 mengalami kendala sangat mengkhawatirkan di perjalanan pulang, saat kami tiba terebih dahulu ternyata bis 3 mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan mogoknya bis tersebut, bis yang lain pun ikut membantu. Satu jam berlalu akhirnya bis mereka bisa kembali berjalan. Bis 1, 2, 3, dan 4 tiba di gedung Dekanat pada pukul 23.00 dengan selamat. Rombongan bis 5 sedari pukul 10.00 telah meninggalkan gedung Dekanat.

Sekian cerita perjalanan Study Tour saya, sampai jumpa dengan cerita-cerita selanjutnya, byee.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun