Mohon tunggu...
Olivia Erviani
Olivia Erviani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bontang Punya Cerita

13 Juni 2016   10:26 Diperbarui: 13 Juni 2016   10:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu bisnis LNG belum banyak dikenal dan hanya ada empat kilang LNG di seluruh dunia dengan pengalaman 3-4 tahun pengoperasian. Walau tanpa pengalaman sebelumnya di bidang LNG, Pertamina dan Huffco Inc., bersepakat untuk mengembangkan proyek LNG yang dapat mengekspor gas alam berbentuk cair dalam jumlah besar. Pertamina, Mobil Oil, dan Huffco Inc. berusaha menjual proyek kepada dua konsumen LNG potensial, penyandang dana potensial, dan mitra potensial di seluruh dunia. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan disepakatinya kontrak penjualan LNG terhadap lima perusahaan Jepang: Chubu Electric Co., Kansai Electric Power Co., Kyushu Electric Power Co., Nippon Steel Corp dan Osaka Gas Co. Ltd, pada tanggal 5 Desember 1973 yang dikenal dengan “The 1973 Contract”.

26 November 1974, didirikan perusahaan PT Badak NGL dengan pemegang sahamnya adalah Pertamina, VICO Indonesia dan JILCO. Perusahaan ini dipercayakan untuk mengoperasikan pabrik LNG Badak. Nama perusahaan ini diambil dari nama daerah tempat ditemukannya cadangan gas alam raksasa tersebut.

PT Badak LNG ini juga sangat peduli dengan pendidikan, Pada tahun 2011, Badak LNG berniat untuk memberikan warisan yang berarti untuk dunia LNG Indonesia khususnya pada bidang pendidikan. Pada tahun yang sama, dibentuklah tim khusus (task force) yang bertugas menyusun program beasiswa bekerja sama dengan suatu perguruan tinggi yaitu Politeknik Negeri Jakarta. Badak LNG dan Politeknik Negeri Jakarta akhirnya bersepakat menjalin kerja sama dan menghasilkan program yang bernama LNG Academy. Selain pendidikan Badak LNG juga memiliki channel TV yang bernama LNGTV.

PT Badak LNG ini memiliki bagian media relations untuk menangani perusahaan. Di Badak LNG ini sendiri media relations memiliki tugas berupa : Printd, Electronic, News and Relations.

  • Printed :     
  • -     Internal Magazine
  • Calendar dan agenda
  • Annual dan sustainability report
  • Book
  • Banner, billboard dll
  • Photo documentations
  • Electronic :
  •  -    LNGTV
  • Videotrone
  • Internal Website
  • External Websie (badakLNG.co.id)
  • Social Media
  • News and Relations :
  • Press Release
  • Advertorial

Setelah pihak Badak LNG menjelaskan tentang berbagai macam yang ada di PT Badak LNG, kemudian tibalah sesi tanya jawab. Dari 133 anggota mahasiswa yang ikut diberikan kesempatan kepada 5 orang yang ingin bertanya. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan oleh teman mahasiswa adalah terkait isu lingkungan, bagaimana PT Badak LNG menanggapinya ? lalu jijawab oleh pihak Badak LNG, jika ada isu lingkungan berlaku dan berbicaralah apa adanya tidak membohongi public, tentu jika ada isu harus ditangani secara cepat. Di LNG ada media monitoring jadi semua isu dipantau dan LNG selalu mengantisipasi masalah yang ada karna LNG telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, intinya jangan membicarakan sesuatu dengan public yang bertentangan denfakta.

Setelah kuliah umum dan sesi tanya jawab selesai pukul 11.00, semua rombongan dibawa berkeliling mengelilingi kilang PT Badak LNG menggunakan bis perusahaan dengan lahan yang berhektar-hektar, di perjalanan pengelilingan itu saya dapat melihatBadak LNG sangat memperhatikan alam sekitar dengan membuat lahan hijau seluas-luasnya.

Setelah satu jam berkeliling, kami kembali ke Town Center untuk menikmati jamuan makan siang yang telah disediakan oleh Badak LNG. Setelah itu seluruh rombongan melakukan sesi dokumentasi foto bersama, dan selanjutnya adalah acara penutup. Kuliah umum pertama telah selesai.

Seluruh rombongan kembali ke bis masing-masing untuk melakukan perjalanan selanjutnya. Kuliah umum kedua pukul 13.00 yang diadakan di Koperasi Pupuk Kaltim. Pada kuliah umum yang ini anggota tidak seantusias sebelumnya, mungkin juga dikarnakan kelelahan dengan perjalannanya. Pada sesi ini pihak Koperasi Pupuk Kaltim mengisi materi tentang bisnis, lebih tepatnya tentang Komunikasi bisnis.

Setelah pukul 16.00 kuliah umum kedua selesai, kembali diakhiri dengan sesi foto bersama dengan seluruh rombongan dan dengan pihak Koperasi Pupuk Kaltim. Setelah selasai seluruh anggota kembali lagi ke bis masing-masing untuk menuju perjalanan terakhir.

Perjalanan terakhir, berbeda dengan tujuan sebelumnya. Tujuan terakhir kita bukan untuk kuliah umum yang menguras habis focus, melainkan untuk hiburan. Seluruh rombongan menuju ke tempat objek wisata terkenal di Bontang, Bontang Kuala.

Tepat pukul 16.20 seluruh rombongan telah tiba di Bontang Kuala. Bontang Kuala adalah kampong diatas laut atau kampong nelayan, pasti yang terbayang adalah  pemukiman yang jorok, kotor, dan tidak tertata dengan baik. Tidqak demikian dengan Bontang Kuala. Ini kali pertama saya ke Bontang Kuala, saya sangat terpesona dengan dengan kesan pertama yang ada di daerah ini. Jarak tempuh yang sangat dekat dengan Kota Bontang serta akses jalan yang lebar dan asri yang disepanjang jalan kita temukan hutan mangrove yang indah. Selain itu adanya pedestrian buat pejalan kaki dan tersedianya tempat nongkrong buat pengunjung terbuat dari kayu ulin menambah kesan tersendiri pada saat perjalanan menuju Bontang Kuala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun