Sumberwatu, 18 Januari 2025
Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 8 dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melihat celah pada UMKM MakQ yang berlokasi di Dusun Sumberwatu, Desa Candiwatu, Kec. Pacet, Kab. Mojokerto. Sebagai Produsen kacang sembunyi, kadar minyak berlebih pada produk menjadi tantangan dalam proses produksi. Selain itu, ketahanan masa simpan, kualitas produk, serta efesiensi waktu menyebabkan hasil akhir produksi kurang optimal.
Kelompok mahasiswa Teknologi Tepat Guna 1 (TTG 1) fokus pada proses produksi yang memiliki kendala pada proses penirisan minyak. Dari kendala tersebut, kelompok TTG 1 menerapkan alat Spinner Peniris Minyak sebagai solusi yang relevan. Spinner Peniris Minyak tidak hanya mengurangi kadar minyak setelah produk melalui proses penggorengan, tetapi juga menghasilkan hasil akhir yang lebih renyah dan memperpanjang masa simpan produk sampai ke tangan konsumen. Dari efisiensi waktu penirisan minyak yang lebih singkat dapat digunakan untuk menambah variasi produksi, sehingga produktivitas UMKM MakQ lebih maksimal.
“UMKM MakQ memiliki potensi besar dalam pengolahan kacang sembunyi, produk tersebut dapat dipasarkan sebagai makanan ringan serta buah tangan yang dapat dinikmati berbagai kalangan." ujar Lutfi Agung Swarga, Dosen Pembimbing Lapangan KKN R8.
Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) seperti Spinner Peniris Minyak menjadi bukti bahwa inovasi berpotensi mendukung UMKM untuk terus berkembang, sehingga dapat membuka peluang untuk memperluas pasar, meningkatkan nilai daya saing, dan menambah variasi produk.
“Kami berharap penerapan alat peniris minyak ini dapat menjadi pendukung pada kelancaran usaha produksi kacang sembunyi. Dengan demikian, UMKM MakQ bisa terus berkembang dan memiliki pasar yang lebih luas.” Ujar Olivia Eka Maharani, ketua kelompok Teknologi Tepat Guna 1 (TTG 1).
Selain itu, kelompok Teknologi Tepat Guna 1 (TTG 1) juga memberikan edukasi terkait cara penggunaan dan perawatan Spinner Peniris Minyak yang mendapat respon positif dari Ibu Miati selaku pemilik usaha.
“Saya senang dan merasa terbantu dengan adanya alat peniris minyak ini. Saya dapat melakukan produksi kacang sembunyi lebih cepat dan praktis tanpa mengurangi kualitas produk.”
Kegiatan penerapan teknologi pada usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi representasi kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menciptakan solusi inovatif yang bermanfaat dan mendukung keberlangsungan perekonomian masyarakat sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H