Setelah membahas tentang sejarah perkembangan komunikasi internasional pada minggu lalu, kali ini saya akan membahas mengenai beberapa teori yang mendukung kelangsungan komunikasi internasional.Â
Seperti yang kita ketahui bahwa komunikasi internasional lahir pada peristiwa Perang Dunia ke-II dan banyak ilmuan komunikasi yang mengeluarkan teori-teori tentang komunikasi internasional ini.Â
Terdapat banyak pendekatan teoritis dalam komunikasi internasional, namun ada empat pendekatan dominan dalam disiplin komunikasi interasional diantaranya, idealistic humanistic, political proselytization, economic power, dan political power yang akan kita bahs satu per satu.
Idealistic humanistic yaitu menggambarkan komunikasi internasional sebagai salah satu alat untuk mempersatukan bangsa-bangsa yang ada di dunia atau juga menjadi alat untuk menciptakan perdamaian dunia.Â
Pendekatan idealistic humanistic dipelopori oleh karya ahli komunikasi asal Inggris yaitu, Colin Cherry yang berpendapat bahwa komunikasi dapat memajukan dan mempromosikan "harmoni global".Â
Dengan pendekatan ini, organisasi-organisasi internasional terbantu dalam melakukan pelayannya kepada komunitas dunia lainnya. Negara-negara mampu berinteraksi satu sama lain untuk meningkatkan pendapatan, seperti mempromosikan destinasi wisata negara mereka yang nantinya mendatangkan banyak wisatawan dan sebagai wadah memperkenalkan antar budaya.Â
Bisa diterapkan pada negara maju ke negara berkembang, begitu juga sebaliknya dari negara berkembang ke negara maju. Selain itu, bantuan pendidikan juga dapat diberikan kepada negara berkembang untuk membantu para pelajarnya mengerti mengenai perkembangan pendidikan dan teknologi yang dilterapkan pada negara maju sehingga menciptakan generasi yang dapat mensejahterakan negara maupun dunia.Â
Pendekatan yang kedua yaitu political proselytization yang memandang bahwa komunikasi internasional sebagai alat propaganda, konfrontasi, periklanan, mitos, dan klik. Political proselytization digunakan untuk antar institusi negara yang mana menggunakan komunikasi satu arah.
Ketiga, information as aneconomic power atau yang sering dikenal dengan economic power yang artinya infromasi sebagai kekuatan ekonomi.Â
Berkembangnya komunikasi internasional dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian suatu negara maju kepada negara berkembang yang ditandai oleh pertukaran barang dan jasa antarnegara. Contohnya yaitu mengiklankan film-film Box Office Amerika Serikat di berbagai negara-negara berkembang atau pembangunan internasional di segala bidang.Â
Selanjutnya yang terakhir yaitu information as a political force atau political power atau yang dalam bahasa Indonesia berarti informasi sebagai kekuasaan politik.
Informasi yang disebarkan dari negara maju ke negara berkembang yaitu didominasi oleh infromasi di bidang ekonomi, politik, budaya dan teknologi. Hal ini menyebabkan kesejangan yang menyebabkan negara-negara berkembang terlalu bergantung pada segala sektor negara-negara maju. Itulah keempat pemaparan mengenai pendekatan teoritis dalam komunikasi internasional yang sampai saat ini masih dilakukan untuk menjalin kerjasama antarnegara.
Selain empat pendekatan dominan dalam komunikasi internasional tadi, terdapat beberapa teori yang digunakan dalam komunikasi internasional seperti, free flow of information, modernization theory, dependency theory, structural imperialism, hegemony, critical theory, the public sphere, dsb. Salah satu yang akan dibahas yaitu Dependency Teory atau teori ketergantungan.
Teori ketergantungan jika dilihat secara teori komunikasi adalah salah satu teori pembangunan internasional yang merujuk pada praktis sistematisa dalam menerapkan proses komunikasi, strategi komunikasi efektif, dan prinsip-prinsip komunikasi yang membawa pada perubahan sosial yang positif.Â
Teori ini merupakan bentuk dari perbaikan teori sebelumnya yaitu teori moderniasasi. Teori ketergantungan mempresentasikan tujuan bangsa baru untuk menentukan sendiri tatanan atau sistem politik, ekonomi, dan budayanya di dalam komunitas internasional.Â
Kita tahu bahwa banyak sekali negara-negara berkembang yang "menggantungkan" kehidupan negaranya kepada negara maju. Seperti negara kita sendiri, Indonesia yang sampai saat ini masih bergantung dengan negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan negara maju lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H