Sebenarnya selain untuk memberikan infromasi kepada masyarakat, persaingan media global secara tidak langsung memiliki maksud untuk memperkenalkan budaya dari setiap negara.
 Bayangkan saja, hanya dengan layar kecil seperti televisi kita tidak perlu ke negara asal untuk melihat kebudayaan asli dari tiap-tiap negara yang menayangkan siaran lokal mereka.
 Kita dapat melihat betapa besar dan luasnya bumi ini hanya dengan televisi. Sebelum adanya internet yang canggih seperti sekarang, memang dulu televisi lah yang sangat dipuji-puji oleh banyak orang karena kecepatannya melaporkan berbagai informasi.Â
Perkembangan media pada saat itu disambut baik oleh masyarakat, namun ada beberapa yang tidak menyambutnya dengan baik. Kehadiran budaya-budaya yang ditampilkan menimbulkan kecemasan tersendiribagi beberapa negara berkembang.Â
Negara-negara seperti China, Singapura, Arab Saudi dan Irak sangat membatasi menerima beberapa tayangan televisi dari satelit barat. Negara Iran sangat melarang saluran televisi barat tayang di negara tersebut karena beberapa alasan seperti budaya yang tidak pantas untuk agama muslim, terutama karena banyak sekali terdapat konten yang berbau seksual.
 Ini menyebabkan, televisi lokal harus berusaha untuk memberikan tayangan-tayangan yang sesuai dengan latar belakang negaranya sendiri agara tidak terpengaruh sepenuhnya oleh tayangan saluran televisi barat.
Refrensi: International Communication Continuity and Change (Daya Kishan Thussu)