Mohon tunggu...
olivia putri cahyani
olivia putri cahyani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budidaya Jamur Tiram, Si Putih yang Banyak Penggemar

17 Mei 2019   00:20 Diperbarui: 17 Mei 2019   01:13 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jamur tiram atau yang memiliki nama latin Pleurotus ostreatu  ini merupakan bahan makanan yang dapat diolah menjadi berbagai macam olahan. Teksturnya yang Empuk dan kenyal menjadi salah satu ciri khas jamur dan. Teksturnya yang renyah setelah digoreng juga menjadi salah satu ciri khas yang membuat banyak orang menyukainya.

Mungkin banyak orang yang sudah mengetahui banyak olahan yang dibuat dengan bahan dasar Jamur Tiram ini. Mulai dari bahan utama, bahan kaldu, sampai makanan ringan. Jika dihitung terdapat banyak sekali olahan yang dibuat dengan bahan jamur. Tidak hanya rasanya saja yang nikmat, jamur juga memiliki manfaat yang tidak kalah banyak dengan olahannya. Manfaat jamur tiram sendiri dipercaya dapat menurunkan berat badan, membantu pencernaan, menurunkan kolestrol, antibacterial, dan antitumor serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi.

Namun Bagaimana sih cara budidaya jammur sehingga menghasilkan jamur dengan kualitas tinggi dan memiliki rasa yang enak serta bermanfaat?

Hal pertama yang dilakukan adalah pembuatan media tanam jamur yaitu Baglog, Baglog berasal dari Serbuk gergaji yang dicampur dengan jagung,dedek, dan kapur. Pengisian Baglog ke dalam plastik ini harus padat karena nantinya akan berpengaruh pada jumlah panen yang dihasilkan. Setelah membuat media tanam berupa baglog ,selanjutnya baglog akan melalui proses pengukusan.

Proses pengukusan baglog ini menggunakan alah steamer. Dalam proses pengukusan ini  memakan waktu selama kurang lebih 8 jam pengukusan.  Tahap selanjutnya setelah pengukusan adalah pembibitan. Setelah melalui proses pembibitan, baglog akan dipindahkan kedalam ruangan khusus yang disebut kumbung. Kumbung dibuat tertutup karena jamur harus dijaga kelembabannya  Semakin banyak cahaya yang masuk maka akan berpengaruh pada tingkat kelembaban baglog. Perlu diingat bahwa habitat jamur adalah tempat yang lembab. Maka untuk melakukan budidaya jamur anda perlu memastikan bahwa tempat yang anda akan gunakan memiliki kelembaban yang cukup agar menghasilkan jamur yang berkualitas dan memiliki cita rasa yang lezat.

Proses perawatan jamur tiram ini cukup mudah yaitu dengan memastikan kadar air yang cukup pada Baglog, tidak boleh terlalu kering ataupun basah. Penyiraman baglog dilakukan 2 kali jika dibutuhkan,pada pagi dan sore hari. Yang terpenting adalah  sering memeriksa kadar air pada baglog.

2019-05-17-2-5cdda8443ba7f7432a2f9c86.png
2019-05-17-2-5cdda8443ba7f7432a2f9c86.png
Jamur sudah siap dipanen pada umur 2 minggu. Baglog yang sudah dipanen masih dapat terus menumbuhkan jamur hingga baglog mengecil dan berubah warna menjadi hitam. Pengecilan ukuran baglog ini diperkirakan ketika baglog berusia enam bulan . Baglog yang sudah tidak menghasilkan jamur bias dihancurkan dan digunakan sebagai kompos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun